Ringgit Malaysia Anjlok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998 di Tengah Penguatan Dollar AS

Ringgit Malaysia Anjlok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998 di Tengah Penguatan Dollar AS

Ringgit Malaysia mengalami penurunan nilai tukar.

Batam, Batamnews - Mata uang Ringgit Malaysia mengalami penurunan nilai tukar ke level terendahnya sejak krisis keuangan Asia pada tahun 1998. Faktor utama yang menyebabkan penurunan ini adalah penguatan Dollar AS dan perbedaan suku bunga yang signifikan antara Ringgit Malaysia dan Amerika Serikat, pada Sabtu, 4 November 2023.

Pada Oktober 2023, nilai tukar Ringgit Malaysia mencapai 4.7635 per Dollar AS, mencatat level terlemahnya sejak 1998. Sepanjang tahun ini, Ringgit Malaysia merupakan mata uang dengan kinerja terburuk di Asia setelah Yen Jepang.

Penurunan nilai Ringgit terbaru terjadi seiring dengan penguatan Dollar AS yang disebabkan oleh permintaan sebagai tempat perlindungan aman (safe haven) di tengah ketegangan geopolitik yang melibatkan konflik Israel-Hamas.

Baca juga: Dua Raksasa Properti Gelar Kemitraan Strategis Kembangkan Pusat Data di Batam

Selain itu, Malaysia juga menghadapi penurunan ekspor selama enam bulan berturut-turut pada Agustus 2023, yang dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi China, mitra dagang terbesar Malaysia.

Keputusan Bank Negara Malaysia (BNM) untuk tidak menaikkan suku bunga sejak bulan Juli juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi mata uang Ringgit. Keputusan ini diambil karena bank sentral global cenderung menjadi lebih hawkish (cenderung memperketat kebijakan moneter).

Bank Negara Malaysia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan pada level 3% untuk pertemuan ketiga berturut-turut, sesuai dengan prediksi sebagian besar ekonom dalam survei Bloomberg. BNM mengindikasikan bahwa kebijakan moneter akan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabilitas harga.

Baca juga: Imbalo Imam Sakti, Sang Pendidik dan Pembawa Cahaya Islam ke Suku Darat di Pulau Rempang Batam

"Ekspektasi tingkat suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama di AS, dan meningkatnya kekhawatiran akan eskalasi ketegangan geopolitik telah berkontribusi pada dolar AS yang terus menguat," kata BNM dilansir dari Bloomberg, Sabtu, 4 November 2023.

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengusulkan agar Malaysia mempertimbangkan untuk mematok Ringgit Malaysia terhadap Dollar AS, sebuah kebijakan yang pernah diterapkan selama krisis keuangan Asia pada akhir tahun 1990.

Waktu itu, Ringgit mengalami penurunan hampir 8% terhadap Dollar AS, mencapai tingkat terlemahnya sejak Januari 1998, ketika krisis mengguncang pasar keuangan Asia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews