Polisi Masih Selidiki Motif Gantung Diri Pramuwisata di Tanjungpinang, Ponsel Masih Terkunci

Polisi Masih Selidiki Motif Gantung Diri Pramuwisata di Tanjungpinang, Ponsel Masih Terkunci

Ilustrasi

Tanjungpinang, Batamnews - Motif dari Hery, yang dikenal sebagai Ahay, yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri di rumahnya masih menjadi misteri. Polsek Tanjungpinang Barat tengah mendalami alasan di balik tindakan tragis tersebut.

Kapolsek Tanjungpinang Barat, Iptu Andri Warman, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah berupaya untuk mendapatkan keterangan dari keluarga korban, termasuk paman, ayah korban, dan asisten rumah tangga (ART) yang mungkin memiliki wawasan tentang kondisi mental Ahay. 

"Keterangan keluarganya, korban ini tertutup dan jarang sekali berkomunikasi dengan keluarganya. Dia datang ke Tanjungpinang hanya untuk mengantar baju lalu pergi lagi," ungkap Andri pada Kamis (19/10).

Baca juga: Tour Guide Diduga Gantung Diri di Tanjungpinang, Tinggalkan Surat Wasiat dan Uang Dolar

Selain wawasan dari keluarga, polisi juga akan memeriksa ponsel korban dalam upaya untuk mengungkap motif di balik tindakan tragis ini. Ponsel yang ditemukan di lokasi kejadian akan dibawa ke Polda Kepri untuk dianalisis lebih lanjut. 

"Kami akan membawa handphone (ponsel) korban ke Polda Kepri karena terkunci dan hanya korban yang tahu kunci passwordnya. Untuk mengungkap motifnya, dibutuhkan waktu," jelas Andri.

Berdasarkan hasil visum yang telah dilakukan, pihak rumah sakit tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. "Korban murni meninggal karena gantung diri," tambahnya.

Baca juga: Politisi Golkar Ade Angga Terpilih sebagai Ketua Askot PSSI Tanjungpinang 2023-2027

Sebelumnya, pada Rabu (18/10) sore, Hery alias Ahay ditemukan tewas menggantung diri di ruko lantai 4 Lorong Banjar, Jalan Potong Lembu, Tanjungpinang Barat. Dalam penyelidikan awal, polisi menemukan surat wasiat serta sejumlah uang pecahan rupiah dan dolar yang tersimpan di dalam tas kecil milik korban. 

Ahay, yang berprofesi sebagai tour guide atau pramuwisata di Bali, memilih mengakhiri hidupnya secara misterius, meninggalkan pertanyaan besar tentang motif di balik tindakan tragis ini. Penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut.

Pihak berwenang berharap bahwa dengan mengumpulkan keterangan lebih lanjut dan menganalisis isi ponsel korban, mereka dapat mengungkapkan alasan di balik tindakan nekat yang telah mengguncang komunitas Tanjungpinang Barat ini.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews