Warga Pulau Rempang Batam Pasang Stiker Tolak Relokasi di Dinding Rumah

Warga Pulau Rempang Batam Pasang Stiker Tolak Relokasi di Dinding Rumah

Stiker menolak relokasi terpampang di rumah warga Rempang. (Foto: Asrul/Batamnews)

Batam, Batamnews - Masyarakat Pulau Rempang, Batam yang terdampak relokasi menunjukkan tekad mereka dengan menempelkan stiker di rumah-rumah masing-masing bertuliskan "Kami Menolak Direlokasi atau Digeser". Meskipun sebagian masyarakat telah pindah, masih ada yang memilih untuk bertahan di sana, Jumat (6/10/2023).

Aksi ini adalah bagian dari upaya masyarakat untuk menentang relokasi atau pemindahan yang diusulkan oleh pemerintah setempat.

Amran, salah satu penduduk Pulau Rempang, menjelaskan bahwa mereka ingin bertahan di tempat mereka dan bahwa stiker ini dibuat bersama dengan bantuan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang berada di kampung mereka.

Baca juga: Kepala BP Batam Ungkap Kunci Sukses Pengembangan Rempang, Pendekatan Persuasif hingga Komunikasi Maksimal

"Ketika petugas datang, mereka akan tahu bahwa kami menolak direlokasi atau digeser," ujarnya.

Pendapat serupa diungkapkan oleh Is, meskipun ia menyadari bahwa beberapa orang telah pergi ke lokasi hunian sementara.

"Kami tetap bertahan, meskipun ada beberapa yang telah pergi meninggalkan kampung ini," cetusnya.

Ketika ditanya tentang pendekatan pemerintah, mereka mengakui bahwa ada upaya persuasif, tetapi mereka dan warga lainnya memilih untuk tetap bertahan.

Baca juga: BP Batam Punya Kewenangan Kelola Rempang dan Galang

"Kami tidak ingin direlokasi atau digeser. Banyak yang sudah pergi dari kampung ini," ucap Is.

Sebelumnya, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, melalui Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait, menjelaskan bahwa pemindahan ini merupakan bagian dari komitmen BP Batam untuk mendukung percepatan investasi Rempang Eco-City. Mereka berusaha untuk menjalankan pendataan warga terdampak dengan pendekatan yang persuasif dan tanpa paksaan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews