Mentri Pertahanan Singapura: Tidak Ada Niat Jahat dalam Insiden Helikopter Malaysia Masuk Wilayah Udara Singapura

Mentri Pertahanan Singapura: Tidak Ada Niat Jahat dalam Insiden Helikopter Malaysia Masuk Wilayah Udara Singapura

Dua pesawat tempur Singapura mengudara mengusir heli Malaysia (ilustrasi/cna)

Singapura, Batamnews - Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen, Senin (18/9/2023) menyebutkan tidak ada "niat jahat" yang muncul dari insiden helikopter sipil Malaysia memasuki wilayah udara Singapura pada 9 Agustus lalu. Kejadian itu mengakibatkan Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) mengirim dua jet F-16.

Dalam jawaban tertulis di parlemen, Dr. Ng mengatakan bahwa helikopter tersebut telah dikontrak untuk mengambil foto rig minyak beregister Malaysia yang sedang dipindahkan dari Pasir Gudang ke Miri, Sarawak. Dia secara keliru memasuki wilayah udara Singapura tanpa izin.

"Pemahaman kami adalah tidak ada niat jahat yang muncul dari insiden ini," katanya.

Dr. Ng menjawab pertanyaan dari anggota parlemen Joan Pereira (PAP-Tanjong Pagar) tentang apakah keselamatan pesawat mana pun telah terancam oleh insiden ini dan tindakan apa yang akan diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Baca juga: Warga Batam Harus Tahu, Begini Cara Pre-order iPhone 15 di Singapura

Dr. Ng mengatakan bahwa helikopter itu terbang dari Bandara Senai di Johor dan menuju ke Pengerang. Selama penerbangan, helikopter tersebut melintasi Zona Kontrol Changi dan memasuki wilayah udara Singapura tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Dia menambahkan bahwa Pengendalian Lalu Lintas Udara Singapura tidak menerima rencana penerbangan apa pun.

"Karena helikopter itu memasuki wilayah udara Singapura pada pukul 12.37 siang tanpa pemberitahuan, dua pesawat tempur F-16 RSAF segera dikirimkan, sesuai dengan prosedur operasi standar kami untuk pesawat yang tidak dikenali di wilayah udara kami yang dapat mengancam potensi," kata Dr. Ng seperti dikutip CNA, Selasa (19/9/2023).

"Pilot helikopter diminta untuk menjauhi wilayah udara Singapura dan beroperasi ke arah timur di luar wilayah udara Singapura."

Baca juga: Mal Singapura Viral di TikTok karena Sediakan Jalur Sepeda yang Unik

Helikopter tersebut meninggalkan wilayah udara Singapura pada pukul 13.03 dan jet F-16 RSAF diberhentikan pada pukul 14.05 setelah memastikan tidak ada ancaman keamanan lebih lanjut, tambah menteri tersebut.

Meskipun tidak ada "dampak mendekati" terhadap keselamatan lalu lintas udara sipil selama helikopter berada di Zona Kontrol Changi, wilayah udara di sekitar Bandara Changi harus ditutup sebagai tanggapan terhadap masuk tanpa izin.

Akibatnya, 36 penerbangan yang tiba di Bandara Changi dan delapan penerbangan yang berangkat dari bandara mengalami keterlambatan, kata Dr. Ng.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews