Ratusan Mahasiswa Minta Gubernur Syamsuar Selesaikan Sederet Masalah di Riau

Ratusan Mahasiswa Minta Gubernur Syamsuar Selesaikan Sederet Masalah di Riau

Ratusan massa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (Unri), mendesak Syamsuar sebagai Gubernur Riau, menyelesaikan persoalan yang masih terjadi di Riau.

Pekanbaru, Batamnews - Ratusan massa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (Unri), mendesak Syamsuar sebagai Gubernur Riau, menyelesaikan persoalan yang masih terjadi di Riau.

"Riau sekarang ini tidak baik-baik saja. Gubernur Riau harus segera menyelesaikan persoalan ini," kata Khoirul Basar dalam aksi yang digelar, Kamis (7/9/2023) sore.

Dalam aksi damai ini, dihadapan Gubernur Riau Syamsuar, Khoirul Basahar, sebelum berakhir masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, untuk segera menyelesaikan persoalan konflik agraria, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang masih terus terjadi.

Baca juga: Menpan-RB Abdullah Azwar Anas Ungkap Fakta ASN yang Hanya Mengejar SPPD

Selanjutnya, meminta Syamsuar membuka kejelasan konflik lahan pemerintah yang masih terjadi di areal Unri. Karena, bila tidak segera diselesaikan berdampak tidak bagus kedepannya. Kemudian, massa juga meminta Syamsuar menuntaskan permasalahan infrastruktur jalanan rusak yang ada di Provinsi Riau.

"Pemprov Riau yang dipimpin Gubernur Syamsuar jangan hanya memperbanyak agenda seremonial tidak penting yang hari ini tidak dibutuhkan masyarakat," ujar dia.

Persoalan Pertamina Hulu Rokan (PHR) juga menjadi tuntutan mahasiswa saat aksi ini. Gubernur Riau diminta harus secepatnya menyelesaikan permasalahan yang ada di PHR. Lakukan evaluasi PHR ini.

"P1 10 persen tak kunjung diterima. Ada apa? Gubernur Syamsuar sebelum habis masa jabatan, harus bisa menyelesaikannya," tegas Khoirul.

 

Massa dengan menggunakan almamater berwarna biru ini juga mendesak Syamsuar bersikap tegas mengeluarkan peraturan daerah, menolak adanya tindakan Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) di Provinsi Riau.

Selain itu, dalam aksi ini juga menuntut Syamsuar transparan dalam pengelolaan sistem pendidikan dan selesaikan persoalan anak putus sekolah di Riau.

Gubernur Riau Syamsuar, ujar Khoirul, hentikan operasional  perusahaan ilegal tidak menggunakan IUP. Diberikan sanksi tegas perusahaan yang masih memiliki permasalahan Amdal bisa berdampak pada rusaknya air, tanah, dan air di Bumi Lancang Kuning.

Dari data yang diperoleh, sebutnya, Syamsuar diharapkan segera selesaikan permasalahan korupsi jual beli bangku sekolah. Termasuk kasus KKN dan dugaan korupsi yang terjadi di dinas dan badan.

"Janji kampanye jangan dilupakan realisasikan segera," ungkapnya.

Usai melakukan orasinya, tuntutan berupa dokumen diserahkan kepada Gubernur Riau Syamsuar, untuk segera diselesaikan. Dihadapan mahasiswa, Gubernur Riau Syamsuar menerima tuntutan mahasiswa ini.

Syamsuar mengatakan, segera mempelajari tuntutan mahasiswa tersebut. "Kita bahas apa yang menjadi tuntutan mahasiswa ini," ujar Syamsuar.

Setelah itu, ratusan mahasiswa dengan tertib meninggalkan lokasi aksi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews