Pertamina Rencanakan Pencampuran Etanol di BBM Pertalite, Menko Marves Minta Studi Lebih Lanjut

Pertamina Rencanakan Pencampuran Etanol di BBM Pertalite, Menko Marves Minta Studi Lebih Lanjut

Menko Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan

Jakarta, Batamnews - PT Pertamina (Persero) merencanakan pencampuran etanol dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, dengan niat untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi emisi. Menko Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, telah memberikan respons positif terhadap rencana ini, tetapi ia juga meminta Pertamina untuk melakukan studi lebih lanjut.

Menko Luhut mengungkapkan pentingnya studi untuk memastikan bahwa pencampuran etanol dengan BBM Pertalite dapat menurunkan kadar sulfur dalam bensin, sehingga dapat membantu mengendalikan tingkat emisi gas beracun.

"Ya sedang berjalan sekarang ini kan kita mau lihat sekarang Pertamina harus studi supaya sulfurnya kurang ya, itu poinnya. Jangan dibalik-balik," ungkap Luhut saat ditemui di ASEAN Indo-Pacific Forum 2023 di Jakarta, pada Kamis (7/9/2023).

Baca juga: Tidak Akan Melayu, Terberak di Celana: Rempang Malang, Rempang Terbuang

Menko Luhut juga menyatakan bahwa pihaknya akan mengawasi perkembangan rencana pencampuran etanol ini dan menilai kapan pencampuran ini dapat diimplementasikan.

Sebelumnya, Luhut juga menekankan bahwa langkah ini adalah salah satu usaha pemerintah untuk mengurangi emisi karbon, khususnya dalam sektor transportasi. Dia menyebut bahwa persentase pencampuran etanol dalam bensin Pertalite masih akan dihitung dengan cermat agar dapat mencapai penurunan emisi yang diinginkan serta peningkatan kadar oktan.

"Nanti kita lakukan semua itu nanti. Sekarang lagi dihitung ini kan apa namanya supaya ini masalah polusi juga. Jadi kita mau etanol berapa persen supaya oktannya (naik)," kata Luhut.

Baca juga: Partai Politik Diberi Kesempatan untuk Mengganti Calon Legislatif Setelah Penetapan DCS Mulai 14 September 

Menurut Luhut, saat ini sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang polusi di DKI Jakarta dan sekitarnya. Hasil pengetesan di lapangan menunjukkan bahwa 37% sepeda motor tidak lulus uji emisi, sehingga perbaikan bahan bakar menjadi langkah yang penting.

Langkah ini juga sejalan dengan visi Pertamina untuk mengembangkan bioenergi sebagai salah satu sumber energi hijau di masa depan. Pertamina berencana mencampurkan bioetanol berbasis tetes tebu, singkong, jagung, atau sorgum pada bensin untuk mengurangi limbah dan menciptakan energi yang berkelanjutan.

Pencampuran etanol pada BBM Pertalite akan menjadi salah satu inisiatif Pertamina untuk menghadirkan produk bensin berkualitas, yang akan dikenal sebagai Pertamax Green 92, bergabung dengan Pertamax Green 95 dan Pertamax Turbo dalam portofolio bensin Pertamina.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews