Halimah Yacob: Perjalanan Inspiratif Perempuan Pertama Menjabat Sebagai Presiden Singapura

Halimah Yacob: Perjalanan Inspiratif Perempuan Pertama Menjabat Sebagai Presiden Singapura

Halimah Yakob pada tanggal 13 September 2023 akan mengakhiri tugasnya sebagai presiden perempuan pertama Singapura (internet)

Batam, Batamnews - 13 September 2023 - Halimah Yacob, perempuan pertama yang menjabat sebagai Presiden Singapura, akan segera mengakhiri masa jabatannya setelah memimpin Singapura selama empat tahun yang bersejarah. 

Masa jabatannya, yang dimulai pada 14 September 2017, akan berakhir pada 13 September 2023, ketika seorang presiden baru akan mengambil alih tugas-tugas kepemimpinan.

Perjalanan hidup Halimah Yacob adalah kisah inspiratif yang dimulai dari kehidupan sederhana hingga mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan Singapura. Karirnya penuh dengan ketekunan, komitmen, dan semangat untuk melayani dan mewakili warga Singapura.

Baca juga: Data Center Terbesar Dunia Siap Berdiri di Batam, Bakal Jadi Rival Singapura

Perjalanan Awal Halimah Yacob

Halimah Yacob lahir pada 23 Agustus 1954, di Queen Street, sebagai anak termuda dari lima bersaudara. Ayahnya, seorang penjaga keamanan, meninggal ketika Halimah masih berusia delapan tahun. 

Ibunya kemudian memulai usaha jualan nasi padang dari sebuah gerobak di Shenton Way, dan Halimah turut membantu ibunya dengan tugas-tugas seperti membersihkan, mencuci, membersihkan meja, dan melayani pelanggan.

Masa sekolah SMP Halimah dihabiskan di Singapore Chinese Girls’ School, sebuah sekolah khusus anak perempuan yang kebanyakan beretnis Cina. 

Meskipun menghadapi kesulitan, Halimah berhasil melanjutkan pendidikannya ke Tanjong Katong Girls' School dan kemudian lulus dari University of Singapore dengan bantuan beasiswa dari MUIS (Islamic Religious Council of Singapore) pada tahun 1978. 

Ia juga meraih gelar Magister hukum dari National University of Singapore (NUS) pada tahun 2001, yang menjadi dasar yang kuat untuk karier politiknya yang cemerlang.

Baca juga: Jadwal dan Informasi Kapal Ferry Batam-Singapura: Semua yang Perlu Anda Ketahui

Perjuangan Politik dan Pengabdian

Setelah lulus dari universitas pada tahun 1978, Halimah bergabung dengan Kongres Serikat Buruh Nasional (National Trades Union Congress - NTUC) dan menjalani karier selama lebih dari 30 tahun di sana, dengan berbagai posisi, termasuk sebagai wakil sekretaris jenderal NTUC.

Pada tahun 2001, Halimah Yacob mendapat dorongan untuk terlibat dalam politik Singapura dari Perdana Menteri Goh Chok Tong. Ia kemudian menjadi anggota Parlemen Singapura setelah memenangkan kursi di Jurong Group Representation Constituency.

Pada 2011, ia ditunjuk sebagai Menteri Negara untuk Pengembangan Masyarakat dan Olahraga, di mana ia memperkenalkan berbagai program untuk manula dan meningkatkan layanan bagi penyandang cacat, termasuk mendirikan Kantor Layanan Sosial.

Pada 2013, Halimah Yacob mencapai pencapaian besar dengan terpilih sebagai Ketua Parlemen, menjadi wanita pertama yang menduduki posisi tersebut di Singapura. 

Kesuksesannya dalam berbagai bidang, termasuk advokasi untuk pekerja yang lebih tua, perawatan orang tua, dan keseimbangan kehidupan kerja, membuatnya mendapatkan pengakuan yang luas di negara tersebut.

Baca juga: Toko Warisan di Kampong Gelam, Singapura, Terdampak Kenaikan Sewa dan Turunnya Minat Generasi Muda

Presiden Wanita Pertama di Singapura

Pada tahun 2017, Halimah Yacob mengambil langkah penting yang mengubah arah karier politiknya. Ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Parlemen (Speaker of Parliament) dan anggota Parlemen untuk mencalonkan diri dalam pemilihan Presiden Singapura. 

Pemilihan ini dicatatkan sebagai walkover karena ia menjadi satu-satunya kandidat yang memenuhi syarat. Pada 14 September 2017, Halimah Yacob dilantik sebagai Presiden kedelapan Singapura dan, yang lebih penting lagi, sebagai Presiden perempuan pertama dalam sejarah negara tersebut.

Selama masa jabatannya sebagai Presiden Singapura, Halimah Yacob telah berperan sebagai pemimpin yang mewakili negara tersebut dalam berbagai acara dan upacara kenegaraan. Pada 2 September 2023, Tharman Shanmugaratnam resmi terpilih sebagai Presiden Singapura yang baru untuk menggantikan Halimah Yacob. 

Masa purnatugas Halimah Yacob adalah waktu untuk merenungkan pencapaian-pencapaian yang luar biasa dalam karier politiknya dan warisan inspiratifnya sebagai perempuan pertama yang menduduki jabatan tertinggi di Singapura.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews