Sanksi Nuklir Iran Dicabut, PM Israel Netanyahu Uring-uringan

Sanksi Nuklir Iran Dicabut, PM Israel Netanyahu Uring-uringan

Benjamin Netanyahu. (foto: ist/net)


BATAMNEWS.CO.ID, Yerusalem - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memverifikasi bahwa Iran telah mengimplementasikan secara penuh kesepakatan nuklir dengan enam negara kekuatan dunia.

Sebagai "hadiah" dari diimplementasikannya kesepakatan nuklir tersebut, sejumlah negara, termasuk di dalamnya Amerika Serikat (AS) mencabut sanksi terhadap Iran. Disusul pencabutan sanksi oleh Uni Eropa.

Tentu saja hal ini disambut gembira rakyat Iran. Warga Iran menyambut gembira dicabutnya sanksi yang dijatuhkan kepada negaranya setelah satu dekade hidup dalam embargo.  

Seperti dikutip dari laman The Guardian, Minggu (17/1/2016), luapan kegembiraan itu ditunjukkan oleh warga Iran dengan memberikan ucapan selamat satu sama lain di jejaring sosial, macam Facebook dan Telegram.

"Tadi malam, orang-orang Republik Islam Iran pergi tidur dengan pikiran yang tenang untuk bangun dengan cakrawala tanpa sanksi. Ya, pada 1 dini hari, dinding sanksi itu akhirnya runtuh," begitu tulis Editor Etamaad, Javad Daliri, dalam kolomnya.

"Semua orang senang dengan kesepakatan nuklir ini kecuali Zionis, mereka yang ingin memecah belah dunia Muslim, dan kelompok ekstrimis kecil di AS," kata Presiden Iran, Hassan Rouhani, di depan anggota Parlemen Iran.

Dan yang gusar dengan pencabutan sanksi itu adalah Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu geram, dan menyebut dunia telah membuat keputusan berbahaya. Sebab, menurutnya Iran masih belum mengubah sikap dan kebijakan mereka sampai saat ini.

"Iran tidak meninggalkan aspirasi untuk memperoleh senjata nuklir dan terus mengguncang Timur Tengah dan menyebar terorisme di seluruh dunia," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir  UPI pada Minggu (17/1/2016).
 
Netanyahu mengatakan, pihaknya akan terus memantau kegiatan nuklir Iran, paska sanksi terhadap Iran dicabut oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE). Netanyahu menegaskan, Israel tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir.

"Kebijakan Israel telah dan akan tetap diaplikasikan seperti sebelumnya, yakni untuk tidak mengizinkan Iran untuk memperoleh senjata nuklir," kata Netanyahu.

"Israel akan terus memantau perjanjian Iran terkait nuklir, rudal balistik dan terorisme, perjanjian yang penuh potensi pelanggaran. Jika ini terjadi, masyarakat internasional harus mengambil sanksi keras dan agresif terhadap Iran," sambungnya, seperti dilansir Israel National News pada Minggu (17/1/2016).

Dirinya juga mengatakan, Israel siap untuk menjadi pemimpin dalam upaya untuk menekan Iran, dan Israel siap untuk menanggung semua konsekuensi yang ada.

"Israel siap untuk menghadapi ancaman apapun. Tanpa upaya kami memimpin sanksi terhadap program nuklir Iran. Iran akan memiliki senjata nuklir. Dan bahwa, karena sanksi Iran sudah dihapus, Iran sekarang akan memiliki lebih banyak sumber daya untuk mengarahkan pada kegiatan teroris internasional," pungkasnya.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews