Siap Menghadapi El-Nino: Pemkot Tanjungpinang Stok Air Bersih 20 Ton untuk Musim Kemarau

Siap Menghadapi El-Nino: Pemkot Tanjungpinang Stok Air Bersih 20 Ton untuk Musim Kemarau

BPBD Kota Tanjungpinang saat memberikan bantuan air bersih ke warga

Tanjungpinang, Batamnews - Pemerintah Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), telah mengambil langkah proaktif dalam mengantisipasi dampak musim kemarau yang dipicu oleh fenomena El-Nino. 

Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemerintah Kota telah menyiapkan stok air bersih sebanyak 20 ton untuk menghadapi potensi kekeringan yang mungkin terjadi akibat fenomena alam ini.

"Kami punya stok 20 ton air bersih di kantor BPBD, dengan dukungan satu armada lori berkapasitas 5 ton," ungkap Kasi Rehabilitasi dan Konstruksi BPBD Tanjungpinang, Prayoga Dwi Putra, pada hari Rabu.

Prayoga menjelaskan bahwa langkah ini memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat setempat. Masyarakat yang membutuhkan pasokan air dapat menghubungi kantor BPBD Tanjungpinang, dan air akan segera disalurkan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan.

Baca juga : Progres Penyelidikan Korupsi Jembatan Tanah Merah Kejati Kepri Temukan 8,9 M Kerugian Negara

Persiapan pasokan air ini merupakan bagian dari upaya mitigasi terhadap dampak El-Nino yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir tahun 2023. Fenomena El-Nino memiliki potensi untuk memicu kekeringan dan bahkan kebakaran, terutama dalam bentuk kebakaran hutan dan lahan.

Prayoga juga mengungkapkan bahwa dalam rentang waktu Juli hingga Agustus 2023, sekitar 20 titik kebakaran hutan dan lahan telah terjadi di wilayah Tanjungpinang. Faktor cuaca ekstrem dan angin kencang menjadi pemicu utama kebakaran ini. 

Namun, hasil investigasi juga menunjukkan bahwa faktor human error juga berperan dalam beberapa kebakaran. Pembakaran sampah sembarangan oleh warga, yang kemudian ditinggalkan begitu saja, telah menyebabkan abu hasil pembakaran tersebar oleh angin dan memicu kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga : Polri Tanam Ribuan Bibit Mangrove di Tanjungpinang: Upaya Lestarikan Alam dan Ekosistem Pesisir

Beberapa kejadian kebakaran yang signifikan, seperti di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ganet dan Pinang Kencana, menuntut upaya keras dari petugas pemadam kebakaran. Prayoga mengungkapkan bahwa petugas harus bekerja hingga dini hari untuk memadamkan api dalam kondisi yang sulit.

Sebagai langkah penanganan bencana yang lebih komprehensif, BPBD Tanjungpinang telah menjaga kantor mereka siaga selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk melaporkan bencana atau situasi darurat kapan saja. 

Selama tahun 2023, Tanjungpinang telah menghadapi beberapa bencana, termasuk angin kencang disertai hujan lebat, pohon tumbang, tanah longsor, dan banjir rob. Kebakaran hutan dan lahan menjadi ancaman paling dominan.

Prayoga mengajak masyarakat untuk segera melaporkan bencana yang terjadi di sekitar mereka melalui call center BPBD Tanjungpinang dengan nomor 077120949. BPBD siap untuk merespons laporan tersebut dan melakukan evakuasi jika diperlukan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews