PT. RAPP Didesak Pindahkan Water Intake di Sungai Kampar Riau Demi Lingkungan

PT. RAPP Didesak Pindahkan Water Intake di Sungai Kampar Riau Demi Lingkungan

Pengolahan air milik PT RAPP. (Foto: Dokumen RAPP)

Pekanbaru, Batamnews - PT Riau Andalan Pulp and Paper diminta secepatnya memindahkan sistem pengolahan air (water intake). Pasalnya, keberadaan saat ini sangat tidak baik bagi sirkulasi dalam penanganan limbah.

Water intake yang diminta untuk segera dipindahkan oleh PT RAPP berada di Sungai Kampar. Water Intake yang posisinya ada di hulu hendaknya dipindahkan kebagian hilir sungai.

"Jika belum juga dipindahkan, kita segera surati lembaga Uni Eropa. Karena sudah memberikan sertifikasi industri ramah lingkungan. Kita juga siap ekspose ke Uni Eropa untuk persentase hasil kajian ilmiah ini," ujar Tokoh Pemuda Kabupaten Pelalawan, Dr. Muhammad Syafii kepada Batamnews, Selasa (8/8/2023).

Muhammad Syafii yang juga salah satu Tim Analisis Mutu Dampak Lingkungan (AMDAL) Kabupaten Pelalawan menjelaskan, dirinya sudah turun ke sistem pengelolaan air, dan limbah PT RAPP untuk mengambil sampel air.

Baca juga: Hak Pilih Tetap Terjaga! Warga Batam Bisa Pindah Memilih di Pemilu 2024

Dari uji instrumen ukur, sambungnya, pada kanal limbah PT RAPP yang mengalir ke Sungai Kampar ditemukan beberapa parameter air yang tidak layak.

Kemudian, tidak dalam batas ambang baku mutu yang dibuang oleh perusahaan raksasa ini ke sungai kampar. Parameter tersebut sangat mengkhawatirkan apalagi di hilir sungai hidup masyarakat Pelalawan di beberapa desa.

"Dari parameter yang kita ukur dalam pengambilan sampel baik itu PH, Suhu, DHL, TDS, Salinitas, ORP di sekitar Effluent sangat mengkhawatirkan jika di konsumsi oleh masyarakat sekitar sungai, terutama masyarakat Desa Sering, dan Kelurahan Pelalawan yang dekat dengan pabrik tersebut," papar peneliti lingkungan di Riau ini.

Ketika mengambil sampel untuk warna, ungkap dia, bau dan rasa air juga sangat tidak layak. Diduga limbah dibuang di sungai yang berwarna kehitaman.

Bahkan, tercium bau semacam belerang yang mengisyaratkan ada kandungan logam di dalam air. Untuk hasil labor, tambahnya, sekarang sedang dipastikan kandungan yang ada dalam sampel air yang diambil.

Baca juga: BP Batam: Penyelesaian Status Tanah Landing Point Jembatan Babin Telah Dimulai Sejak Januari

Dia juga mengungkapkan, beberapa parameter yang sudah diuji di labor, yakni TSS, Do, BoD, Cod, Amoniak, Nitrat, Nitrit, Sulfida, Klorida, Fosfat, Sulfat. Bahkan dilakukan juga pengujian, logam berat seperti besi, tembaga, timbal, kadmium, seng, mangan, selain itu mikrobiologi seperti E. Coli dan lainnya.

Syafii menegaskan, jika sudah didapatkan hasil labor limbahnya dan setelah keluar hasil labor, akan intens untuk meminta pihak RAPP memindahkan Water Intake itu. Karena memang tidak circulate.

Terkait dengan hal ini, Bidang Humas PT RAPP Budi Firmansyah saat dikonformasi melalui pesan WhatsApp-nya, Selasa (8/8/2023) mengatakan, PT RAPP beroperasi atas izin yang telah diberikan pemerintah dan mengikuti ketentuan dan aturan yang berlaku. 

"Untuk pemantauan kualitas air limbah yang keluar dari perusahaan, senantiasa terpantau 24 jam terus menerus. Bahkan terkoneksi dengan Direktorat Pengendalian Pencemaran Air, Dirjen PPKL Kementerian LHK," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews