Dewi Kam: Wanita Terkaya Indonesia yang Minim Publikasi

Dewi Kam: Wanita Terkaya Indonesia yang Minim Publikasi

Dewi Kam, wanita terkaya di Indonesia yang minim publikasi (internet)

Batam, Batamnews - Tidak banyak orang mengenal namanya sebagai orang terkaya di Indonesia. Selama ini daftar orang terkaya Indonesia mayoritas diisi oleh para pria. Nama Dewi Kam terpinggirkan.

Diketahui, Dewi Kam, usia 72 tahun, tercatat sebagai perempuan terkaya di Indonesia dengan perkiraan nilai kekayaan US$4,9 miliar atau setara dengan Rp71,9 triliun (dengan asumsi nilai tukar rupiah Rp14,677).

Dewi Kam sukses masuk ke dalam jajaran orang terkaya nomor delapan di Indonesia menurut Forbes Real Time Billionaire.

Baca juga: Kampung Bukit Tembak Karimun Rayakan HUT RI ke-78 dengan Shalawat 

Meskipun tidak sepopuler beberapa tokoh lain yang sering tampil di media, Dewi Kam memiliki cerita kekayaan yang patut diperhatikan. 

Namanya mungkin tidak sering terdengar, tetapi perjalanan hidupnya sebagai seorang pengusaha dan bagaimana ia meraih kekayaannya memiliki nilai inspiratif.

Salah satu sumber utama yang menyebutkan tentang Dewi Kam adalah buku otobiografi pendiri jaringan Hotel Sahid, Sukamdani Sahid Gitosadjono, yang berjudul "Memoar Sukamdani S.G" (2001). 

Menurut buku ini, antara tahun 1993 hingga 2001, ketika Dewi Kam berusia 40-48 tahun, ia merupakan seorang pengusaha yang bergerak di Hong Kong dan China. 

Baca juga: Dilanda Hujan Lebat, Pelabuhan Ferry Sekupang Nyaris Tenggelam

Dalam perjalanannya, Dewi Kam juga sempat mendampingi Sukamdani Sahid Gitosadjono dalam kunjungan bisnisnya di Hong Kong.

Indikasi kuat mengarahkan bisnis Dewi Kam ke sektor energi. Laporan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) yang berjudul "Siapa di Balik Pembangkit Listrik?" (2020) memberikan gambaran lebih jelas tentang hal ini.

Pada tahun 2006, Dewi Kam terlibat dalam penandatanganan kontrak proyek energi senilai US$ 3,56 miliar antara Indonesia dan China dalam acara Indonesia-China Forum Energy II di Shanghai. 

Pada waktu itu, ia menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Sumber Gas Sakti Prima. Tahun yang sama, Dewi Kam juga mengelola proyek Coal Based Chemical Plant senilai US$ 687 juta di Balocci, Sulawesi Selatan.

Baca juga: Kawasan Pelabuhan Sekupang Batam Kebanjiran, Puluhan Mobil Tenggelam

Laporan ICW juga mengungkap bahwa Dewi Kam memiliki 91% saham di PT Sumber Gas Sakti Prima, bersama dengan Richard Jasin. Selain itu, ia memiliki kepemilikan saham di perusahaan-perusahaan seperti Birken Universal Corporation, Savill Universal Ltd di British Virgin Island, serta Overseas Finance Ltd di Samoa. Seluruh perusahaan ini bergerak di sektor energi.

Dewi Kam juga terlibat dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jepenonto, Sulawesi Selatan, melalui PT Sumber Energi Sakti Prima (SSP). Proyek ini dimulai pada tahun 2014 dengan kapasitas 2x125 MW melalui kerjasama dengan PT Bosowa Energi.

Namun, titik puncak peningkatan kekayaan Dewi Kam terjadi saat ia memiliki saham di PT Bayan Resources Tbk. (BYAN). 

Baca juga: Info Terbaru: Jadwal dan Harga Tiket Kapal KM Kelud Bulan Agustus 2023 - Rute Batam-Belawan-Jakarta

Kepemilikan saham minoritas sebesar 10% di perusahaan batu bara tersebut membuat kekayaannya meningkat hampir 100% seiring kenaikan nilai saham Bayan Resources yang tiga kali lipat pada tahun 2022. Sehingga kekayaannya yang sudah besar semakin bertambah berlipat ganda berkat keuntungan dari Bayan Resources.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews