Rumah Anti Narkoba dan Polisi Inspiratif dari Palopo

Rumah Anti Narkoba dan Polisi Inspiratif dari Palopo

Dua Kelurahan yakni, Pontap dan Salekoe, yang terletak di Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), telah berubah menjadi contoh nyata kampung-kampung tangguh anti narkoba.

Palopo, Batamnews - Dua Kelurahan yakni, Pontap dan Salekoe, yang terletak di Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), telah berubah menjadi contoh nyata kampung-kampung yang kuat melawan peredaran narkoba.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Palopo, AKBP Safi'i Nafsikin, berkomitmen untuk mengatasi masalah narkoba di kota ini.

"Kami tengah melawan narkoba di Palopo," ujarnya pada Selasa (15/08/2023).

Kehadiran kampung-kampung tangguh anti narkoba ini telah mendapat apresiasi dari berbagai lapisan masyarakat. Pada peluncurannya Rabu (9/8/2023), banyak tokoh masyarakat ikut hadir. Ada Anggota DPRD Kota Palopo Cendrana Saputra, Camat Wara Timur Ruslan, Lurah Pontap Abdillah, serta sejumlah aparat kepolisian.

Baca juga: Dua Spesialis Pencurian Material Toko Bangunan di Pekanbaru Ditangkap Polsek Bukitraya

"Maksud dan tujuan kami, dalam rangka untuk memberikan dan memahami dampak yang luas terhadap masyarakat Kota Palopo bebas dari Narkoba. Dimana tahanan narkoba saat ini di polres, itu sekitar 40 orang. Pada umumnya para buruh lepas seperti tukang batu dan nelayan," kata Kapolres Palopo.

Dia menerangkan, persoalan narkoba merupakan tantangan Polres Palopo. Pihaknya juga sudah melakukan mapping para pelaku dan pengguna narkoba di Kota Palopo.

"Di Kota Palopo sudah 2 kelurahan launching Kampung Tangguh Anti Narkoba Polres Palopo yakni, Kelurahan Salekoe dan Pontap. Terkait pemberantasan narkoba, kami akan melibatkan seluruh komponen tingkat kelurahan antara lain Ketua RT/RW," jelasnya.

Polres Palopo telah menyiapkan rumah ibadah untuk menindaklanjuti penyimpangan perilaku, narkoba, konsumsi minuman keras yang akan dibina oleh polisi santri dan pelayanan gereja. Polres Palopo juga menyebarkan nomor online dari Mabes Polri, brosur dan pembagian baju kaos serta penyuluhan narkoba.

Baca juga: Kapal Karam di Perairan Malaysia: 11 WNI Selamat, 3 Belum Ditemukan

“Kami mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Palopo, khususnya masyarakat Pontap agar peka terhadap narkoba dan kejahatan lainnya dan segera melaporkan kepada pihak kepolisian untuk di tindaklanjuti," katanya.

Sehari setelah peluncuran, Direktur Reserse Narkoba Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol Darmawan Affandy, mengunjungi kampung anti narkoba tersebut. Darmawan menjelaskan kegiatannya menindak lanjuti program Quick Wins Kapolri.

"Pembentukan Kampung Tangguh Anti Narkoba ini merupakan program kepolisian dalam menekan peredaran narkoba," katanya.

Wakapolres Palopo Kompol Ridwan Gassing yang mendampingi Darmawan, mengatakan pembentukan kampung tangguh anti narkoba adalah upaya mencegah penyalahgunaan narkoba dengan melibatkan komponen masyarakat.

“Relawan kampung tangguh dapat bersinergi dengan Polri, Babinsa dan pemerintah setempat untuk mencegah penyalahgunaan narkoba,” harapnya.

 

Kiprah Polisi Inspiratif di Palopo

Selain kampung tangguh anti narkoba, di Palopo juga ada polisi inspiratif yang mengubah warung miras menjadi tempat belajar. Dialah Aipda Jacky Galela, seorang Bhabinkamtibmas Polsek Wara Utara yang bertugas di Kelurahan Luminda, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo.

Jacky selalu meluangkan waktunya untuk mengajar sejumlah anak-anak di rumah belajar Victoria di Jalan Rusa, Kelurahan Luminda. Setiap Jacky memasuki ruang belajar berukuran 6x6, puluhan anak-anak menyambutnya dengan riang gembira, memberi salam penuh semangat.

Di dalam ruangan itu, Jacky memandu anak-anak bermain, dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Selanjutnya, ia mengajarkan menulis, membaca dan berhitung.

Rumah belajar Victory ini memiliki kesan yang mendalam pada diri Jacky. Dia mendirikannya sejak tiga tahun lalu dengan dana pribadinya. Penyebabnya adalah kegelisahan melihat anak-anak di wilayah itu yang suka bermain ke sungai pada sore hari tanpa terkontrol.

Selain itu, di lingkungan tersebut masih banyak anak-anak yang putus sekolah. Apalagi di situ juga banyak warung yang menjual minuman keras. Sehingga ia memutuskan, mengambil alih sebuah warung yang menjual minuman keras dan disulapnya menjadi rumah belajar.

“Saya menyewa tempat ini. Saya beri nama Victory yang berarti menang. Saya berharap anak-anak ini akan menjadi pemimpin di masa depan,” katanya.

Artinya, Jacky memandu anak-anak tersebut untuk memenangkan pertarungan melawan kerasnya kehidupan di daerah itu.

Tentu saja, Jacky tak sendirian mengelola rumah belajar rumah Victory. Ia dibantu istrinya, Hermina, dan relawan dari mahasiswa, Lurah Luminda Franky Lasarus, dan Babinsa Kelurahan Luminda. Warga setempat sangat senang dengan rumah Victory.

“Anak-anak kami juga yang tadinya tidak lancar membaca, selama ikut disini sudah lancar dan tahu cara berhitung,” jelas Ersha (33) salah seorang orang tua siswa.

Lurah Luminda, Franky, melihat kehadiran rumah Victory membawa perubahan di daerah itu. Semula termasuk kawasan rawan sebab banyaknya warung miras jenis Ballo, kini mulai terjadi perubahan menjadi aman.

“Rumah belajar ini sangat mempengaruhi kondisi anak-anak, minat belajar anak-anak jadi meningkat,” katanya.

Sebagai Kapolres, AKBP Safi'i juga sangat mengapresiasi kiprah anak buahnya itu.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews