Formaskar Ancam Aksi Massa Jika PT RAPP Tak Klarifikasi Polemik Water Intake

Formaskar Ancam Aksi Massa Jika PT RAPP Tak Klarifikasi Polemik Water Intake

Ketua Formaskar, Siswanda HM (ist)

Pelalawan, Batamnews - Kontroversi seputar Water Intake milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) menjadi sorotan serius bagi Forum Masyarakat Peduli Sungai Kampar (Formaskar). 

Kelompok ini telah mengirimkan surat kepada PT RAPP untuk meminta klarifikasi dan data aktual mengenai pembuangan limbah di Water Intake tersebut.

Ketua Formaskar, Siswanda HM, menyatakan bahwa meskipun surat telah dikirimkan, hingga hari ini pihak RAPP belum memberikan jawaban atau klarifikasi terhadap isu ini. 

Baca juga: Orang Rimba Dalam Pusaran Perubahan Iklim

"Kami dari Formaskar sudah mengirim surat ke RAPP, tetapi sampai hari ini belum mendapatkan jawaban dari RAPP," ujarnya kepada batamnews.co.id pada Rabu (9/8/2023).

Siswanda mengungkapkan bahwa jika pembuangan limbah dari pabrik yang terhubung ke Sungai Kampar benar-benar mencemari lingkungan, maka PT RAPP diharapkan untuk mengikuti rekomendasi pemindahan Water Intake.

Lebih lanjut, Siswanda menyatakan bahwa PT RAPP perlu menjelaskan data dan fakta ilmiah kepada publik sesuai dengan undang-undang lingkungan hidup dan prinsip keterbukaan informasi. 

Baca juga: Layanan BLINK Kembali Hadir: BP Batam Memastikan Kemudahan Urus UWT

"Kita hanya minta RAPP mengklarifikasi surat yang dikirim. Kita tunggu sampai Minggu depan," tegasnya.

Jika tidak ada respon dari PT RAPP, Siswanda mengancam bahwa Formaskar siap untuk melakukan aksi di depan kantor perusahaan. 
"Kita kerahkan ratusan massa mendesak PT RAPP memberikan klarifikasi terkait Water Intake," tambahnya.

Di sisi lain, Budi Firmansyah, Bidang Humas PT RAPP, menjelaskan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan izin yang diberikan oleh Pemerintah dan mengikuti regulasi yang berlaku. 

Ia menegaskan bahwa pemantauan kualitas air limbah yang keluar dari perusahaan dilakukan secara kontinu dan terkoneksi dengan otoritas terkait.

Baca juga: Strategi Timnas Indonesia Hadapi "Grup Neraka" di Piala Asia 2023

Menanggapi pernyataan Budi Firmansyah, Dr. Muhammad Syafii, seorang Pengamat Lingkungan Riau dan anggota Tim Amdal Pelalawan, menegaskan bahwa perlu ada data dan penelitian ilmiah untuk mendukung pernyataan. 

"Budi Firmansyah jangan membodohi masyarakat Pelalawan. Bicara gunakan data dan penelitian ilmiah. Saya punya datanya. Ayo kita adu datanya," ungkapnya dengan tegas.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews