Pertanian Karimun Kembangkan Biosaka, Pupuk Organik Ramah Lingkungan Pengganti Pupuk Kimia

Pertanian Karimun Kembangkan Biosaka, Pupuk Organik Ramah Lingkungan Pengganti Pupuk Kimia

Dinas Pertanian Kabupaten Karimun mengadakan pelatihan khusus untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bangun Sari Mandiri di Kelurahan Harjosari, Kecamatan Tebing, pada Sabtu (22/7/2023).

Karimun, Batamnews - Dinas Pertanian Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), tengah giat mengembangkan dan menerapkan inovasi terbaru dalam sektor pertanian, yaitu pupuk organik bernama "Biosaka".

Pupuk ramah lingkungan ini terbuat dari bahan alami, yakni rerumputan, dan diyakini mampu menggantikan penggunaan pupuk kimia yang selama ini menjadi andalan petani.

Dalam upaya pengenalan dan penggunaan Biosaka, Dinas Pertanian Kabupaten Karimun mengadakan pelatihan khusus untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bangun Sari Mandiri di Kelurahan Harjosari, Kecamatan Tebing, pada Sabtu (22/7/2023).

Kegiatan pelatihan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karimun, Muhammad Firmansyah, dan Kepala Dinas Pertanian, Sukriyanto Jaya Putra.

Baca juga: Kemeriahan Betandak Dangkong 2023 di Karimun, Menghidupkan Kembali Tradisi Melayu

Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari keikutsertaan para petani dan penyuluh dalam Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan ke XVI tahun 2023 di Padang, Sumatera Barat.

"Jadi para petani dan penyuluh kita yang telah mendapatkan pelatihan langsung tentang Biosaka ini, pada hari ini ingin menularkan ilmunya kepada para petani lainnya," ujar Sekda.

Sekda Karimun mengatakan, Biosaka mengandung makna ialah 'Selamatkan Alam Kembali ke Alam' ini merupakan inovasi yang sudah sangat membantu para petani di Indonesia.

"Hasilnya sangat berguna bagi para petani, sangat efektif mengurangi penggunaan pupuk kimia yang selama ini digunakan petani," katanya.

Baca juga: Sekdako Jefridin Ajak Perusahaan di Batam Bantu Pemko Tangani Masalah Stunting

Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengembangkan inovasi tersebut. Terlebih lagi para petani sangat antusias untuk mengetahui metode dan penerapan Biosaka tersebut.

"Sambutan petani sangat antusias, mudah-mudahan hasilnya akan kongkrit dan mereka dapat terapkan itu. Saya yakin pengembangan Biosaka ini, pemerintah daerah tentu akan dorong selagi untuk kebaikan dan meningkatkan ekonomi petani kita," ucap Sekda.

Sebelum di kembangkan dan diterapkan, terlebih dahulu dilakukan uji coba oleh penyuluh pertanian untuk memastikan tatacara dalam pengolahan inovasi itu.

"Biosaka ini kami telah uji coba, tiap penyuluh sudah dibekali ilmunya. Kami sudah coba di Durai dan Kundur Barat. Alhamdulillah hasilnya positif dan akan kita kembangkan lagi," kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Karimun Sukriyanto Jaya Putra.

Dijelaskan Sukri, hasil positif yang dimaksud diantaranya sisi pertumbuhan tanaman yang sangat subur dan mengurangi penggunaan pupuk kimia lebih kurang 50-90 persen.

Biosaka dilakukan dengan metode dari rerumputan yang dicampur dengan air lalu dihancurkan yang kemudian bisa diaplikasikan semua jenis tanaman.

Hanya saja, menurut penemunya ditegaskan bahwa pemilihan rumput harus yang benar-benar bagus dan sehat dan minimal harus ada 5 jenis rumput.

"Bermacam-macam tanaman perkebunan bisa merasakan manfaatnya, hasil risetnya sudah sangat panjang dan kementerian tentu tidak sembarangan. Sehingga tahun ini kita ada programkan penyuluh untuk aplikasikan bio saka di wilayahnya masing masing," ujar Sukriyanto.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews