Pandawara dan Masyarakat Bersatu Bersihkan Pantai Sukaraja di Lampung, Disebut Terkotor Kedua di Indonesia

Pandawara dan Masyarakat Bersatu Bersihkan Pantai Sukaraja di Lampung, Disebut Terkotor Kedua di Indonesia

Pandawara bersama masyarakat bahu membahu membersihkan Pantai Sukaraja Lampung yang disebut pantai kotor kedua Indonesia (internet)

Bandarlampung, Batamnews - Pantai Sukaraja di Kota Bandarlampung, Lampung, menjadi sorotan setelah dianggap sebagai pantai kedua terkotor di Indonesia. Namun, Pandawara Grup dan ribuan warga setempat bergerak bersama untuk membersihkan tumpukan sampah yang mengotori pesisir pantai pada Senin (10/7/2023).

Tim dari Pandawara Grup, yang terdiri dari lima orang, bergabung dengan masyarakat dalam aksi membersihkan sampah yang berserakan di pantai.

Gilang, perwakilan dari Pandawara Grup, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempersatukan masyarakat dan pemerintah dalam upaya peduli terhadap lingkungan.

Baca juga: DPRD Batam Minta BP Batam dan Pemko Duduk Bersama Bahas Konflik Lahan di Bengkong

"Sampah adalah tanggung jawab kita semua. Yang terpenting adalah kita semua bertanggung jawab terhadap lingkungan ini. Mari hentikan saling menyalahkan, karena itu bukan solusi," ungkapnya seperti dikutip inews, Selasa (11/7/2023)

Gilang menekankan bahwa kegiatan tersebut tidak bermaksud menyinggung siapa pun, melainkan sebagai upaya mempersatukan masyarakat dan pemerintah dalam menangani masalah sampah.

"Pandawara tidak pernah bermaksud menyinggung siapa pun, kami selalu mengungkapkan fakta apa adanya. Kita berbagi informasi kepada masyarakat secara transparan," jelasnya.

Baca juga: Timnas Putri Indonesia U-19 Hadapi Thailand di Semifinal Piala AFF Wanita U-19, Pelatih Siapkan Dua Strategi

Dalam menjaga kebersihan pantai, Pandawara Grup bekerja sama dengan rekan-rekan dari berbagai daerah di Indonesia yang secara aktif memantau kondisi pantai.

"Kami memiliki rekan-rekan yang memonitor setiap kota dan provinsi, termasuk Pantai Sukaraja di Bandarlampung. Kami memiliki alasan kuat mengapa kami memilih lokasi ini dan menyebutnya sebagai pantai terkotor kedua setelah yang ada di Pandeglang," ungkap Gilang.

Kegiatan ini diharapkan dapat memicu kolaborasi yang lebih baik antara masyarakat dan pemerintah dalam penanganan masalah sampah.

Baca juga: Andhi Pramono Jadi Broker Penyelundup di Batam: Istri Foya-foya Beli Tas Mewah

"Harapannya, melalui kerjasama antara masyarakat dan pemerintah, akan tercipta program-program yang dapat membawa perubahan signifikan dalam kondisi pantai ini," tambahnya.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews