Kampong Glam Singapura Gelar Rencana Lima Tahun untuk Tingkatkan Kunjungan Wisatawan dan Budaya Lokal

Kampong Glam Singapura Gelar Rencana Lima Tahun untuk Tingkatkan Kunjungan Wisatawan dan Budaya Lokal

Kampong Glam Singapura berencana untuk memanfaatkan ruang terbuka di Sultan Gate sebagai tempat penyelenggaraan acara komunitas seperti pernikahan, pameran, dan pertunjukan (tangkapan layar/st)

Singapura, Batamnews - Untuk menghidupkan Kampong Glam dan menarik lebih banyak pengunjung ke kawasan bersejarah ini, telah disusun rencana selama lima tahun ke depan untuk menyelenggarakan lebih banyak kegiatan budaya, menambah ruang hijau, dan menampilkan lebih banyak karya seni di sepanjang kawasan yang mudah dilalui dengan berjalan kaki.

Salah satu contohnya adalah rencana untuk memanfaatkan ruang terbuka di Sultan Gate sebagai tempat penyelenggaraan acara komunitas seperti pernikahan, pameran, dan pertunjukan.

Pada bulan September, akan dipasang instalasi seni yang menggambarkan cerita dan warisan kawasan serta penduduknya untuk memukau pengunjung. Selain itu, akan dibuat mural setinggi tiga lantai yang menggambarkan Kampong Glam masa lalu.

Baca juga: Kos Meledak di Wajo karena Mahasiswa Merokok saat BAB: Penyebab dan Dampak Ledakan

Seniman Singapura, Yip Yew Chong, akan memulai pekerjaan mural tersebut di Arab Street 92 pada bulan Juli. Mural tersebut akan menjadi peta yang rinci dari Kampong Glam yang lama, dengan sentuhan seni tradisional, perdagangan, dan ruko yang membentuk jalannya.

Inisiatif-inisiatif ini merupakan bagian dari blueprint lima tahun yang diungkapkan oleh Aliansi Kampong Gelam pada hari Minggu setelah melibatkan masyarakat selama dua bulan dalam proses konsultasi mengenai masa depan kawasan bersejarah ini.

Rencana tersebut fokus pada lima area utama, yaitu menjaga identitas budaya kawasan bersejarah melalui seni, mempertahankan bisnis, menciptakan lebih banyak ruang publik, meningkatkan aksesibilitas kawasan, dan memperkenalkan kegiatan dan acara baru.

Baca juga: Personel Polsek Gunung Kijang Lakukan Patroli dan Himbauan di Tempat Wisata Pantai 

Menteri Negara untuk Pembangunan Nasional, Muhammad Faishal Ibrahim, menyampaikan rencana tersebut di sebuah ruko di Sultan Gate 45 pada hari Minggu. Ia mengatakan bahwa tujuan dari rencana tersebut adalah untuk menjaga karakter khas Kampong Glam agar tetap hidup selama bertahun-tahun mendatang dengan merayakan warisan Melayu dan Muslim yang kaya sambil menerima kehadiran masyarakat yang lebih luas.

Salah satu aspek penting dalam rencana ini adalah memastikan bahwa perdagangan tradisional dan bisnis baru tetap berkelanjutan di kawasan ini. Ruko dan unit bisnis telah mengalami kenaikan harga sewa karena kondisi pasar, dan pandemi Covid-19 juga telah menyebabkan beberapa bisnis tutup.

Aliansi Kampong Gelam sedang menjelajahi skema magang di mana pengusaha muda akan belajar dari bisnis tradisional yang sudah ada di kawasan ini. Mereka juga sedang mencari cara agar bisnis yang ada membuka ruang di toko mereka untuk membantu pengusaha baru menjual produk mereka.

Selain itu, rencana ini juga melibatkan penambahan area hijau seperti taman komunitas, peningkatan aksesibilitas kawasan, dan peningkatan informasi mengenai tempat parkir.

Baca juga: RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Butuh Tambahan Tenaga Kesehatan

Aliansi Kampong Gelam juga meluncurkan peta budaya virtual yang memamerkan kegiatan budaya dan peninggalan masa lalu kawasan ini. Peta tersebut juga dapat dikontribusikan oleh masyarakat.

Dalam waktu dekat, aliansi ini akan menjadi perusahaan nirlaba terbatas untuk memfasilitasi kerja sama dengan organisasi dan lembaga lainnya.

Rencana lengkap Kampong Glam dapat diakses di situs web www.listeningtokg.org. Hingga tanggal 16 Juli, masyarakat juga dapat mengunjungi ruko di Sultan Gate 45 dan 47 untuk membaca lebih lanjut mengenai rencana untuk kawasan ini.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews