Masjid Seribu Tiang, Simbol Religi dan Sejarah di Jantung Kota Jambi

Masjid Seribu Tiang, Simbol Religi dan Sejarah di Jantung Kota Jambi

Masjid Seribu Tiang di Provinsi Jambi. (Foto: digitalmasjid.bankjambi)

Jambi, Batamnews - Jika Anda pernah berkunjung ke Provinsi Jambi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi salah satu destinasi wisata religi yang menarik, yaitu Masjid Agung Al-Falah atau dikenal juga sebagai masjid seribu tiang.

Berlokasi di Jalan Sultan Thaha Syaifuddin No 60, Kecamatan Legok, masjid ini menawarkan keindahan arsitektur dan sejarah yang tak dapat dilewatkan.

Mungkin ada yang bertanya-tanya, apakah masjid ini benar-benar memiliki seribu tiang? Ternyata, berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber, masjid yang dibangun di tahun 1971 ini sebenarnya hanya memiliki 232 tiang. Meski tidak mencapai seribu, keindahan dan keunikan masjid ini tetap memikat para pengunjung.

Baca juga: Tempat Nongkrong di Natuna: Menikmati Suasana dan Hidangan yang Menarik di Berbagai Lokasi

Tiang-tiang yang ada di Masjid Agung Al-Falah terbagi menjadi dua jenis. Pertama, terdapat tiang dengan ukuran lebih kecil yang menyangga atap masjid di sekitarnya. Sementara itu, jenis kedua adalah tiang dengan warna keemasan yang menjadi penopang tengah masjid, memberikan kesan megah dan elegan.

Dalam website Simas Kemenag, terungkap bahwa gagasan pembangunan Masjid Agung Al-Falah pertama kali muncul pada tahun 1960-an oleh pemerintah Jambi dan tokoh-tokoh Islam setempat. Namun, proses pembangunannya baru dimulai pada tahun 1971.

Salah satu alasan kuat untuk mendirikan masjid ini adalah mengacu pada lambang kota Jambi yang menggambarkan sebuah masjid.

Baca juga: Kisah Cinta dan Perpisahan di Balik Pulau Tioman dan Pulau Daik Lingga

Masjid Agung Al-Falah diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 September 1980, menandai kehadiran simbol religi yang kuat di tengah masyarakat Jambi. Menariknya, lokasi masjid ini sebelumnya merupakan pusat kerajaan Melayu Jambi.

 

Pada tahun 1885, penjajah Belanda menguasai kawasan tersebut dan menjadikannya pusat pemerintahan serta benteng Belanda.

Sejarawan Jambi, Junaidi T Nur, menguatkan bahwa Masjid Agung Al-Falah ini berdiri di tanah bekas Istana Tanah Pilih dari Sultan Thaha Syaifudin.

Masjid kebanggaan warga Jambi ini menempati lahan seluas lebih dari 26.890 meter persegi atau lebih dari 2,7 hektare. Dengan luas bangunan mencapai 6.400 meter persegi dan ukuran 80 meter x 80 meter, masjid ini dapat menampung hingga 10 ribu jamaah sekaligus.

Keistimewaan Masjid Agung Al-Falah terletak pada keaslian bentuknya yang telah dipertahankan sejak awal pembangunan. Meski telah mengalami renovasi pada mihrab imam dengan penambahan ukiran pada tahun 2008, bentuk asli masjid dan penampilan tiang-tiangnya tetap terjaga.

Kini, Masjid Agung kebanggaan Jambi ini menjadi salah satu destinasi favorit dan selalu ramai dikunjungi. Tidak hanya untuk beribadah, namun juga ada wisatawan yang berfoto di masjid megah ini.

Lokasi Masjid Agung Al-Falah yang terletak di pusat Kota Jambi juga membuat wisatawan tak akan merasa kesulitan untuk menemukan penginapan apabila ingin bermalam.

Selain itu, disekitar masjid juga banyak dijumpai warung, cafe dan rumah makan yang bisa dituju usai wisata religi ke masjid kebanggaan masyarakat Jambi ini.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews