BPS Gunakan Metode Wawancara Langsung

Kadis Kominfo Pemko Tanjungpinang Tidak Percaya Data BPS soal Angka Kemiskinan

Kadis Kominfo Pemko Tanjungpinang Tidak Percaya Data BPS soal Angka Kemiskinan

Kadis Kominfo Tanjungpinang Teguh (Foto: Tanjungpinang.go.id)

Tanjungpinang, Batamnews - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang, Teguh Fals, seolah tidak percaya data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri, terkait angka kemiskinan yang terus meningkat. Angka kemiskinan itu naik dari tahun 2020 hingga 2022 sejak  kepemimpinan Wali Kota Tanjungpinang Rahma.

Teguh merilis pernyataan itu ke beberapa media lokal yang ada di Kepulauan Riau. Ia mengungkapkan berbagai macam alibi membantah hal tersebut.

"Berdasarkan hasil verifikasi terhadap NIK data kemiskinan sebelumnya, ternyata ada data penduduk yang sudah meninggal, pindah keluar kota dan juga penduduk yang berprofesi sebagai PNS atau TNI/ Polri. Kita juga masih perlu melakukan validasi lapangan untuk menghasilkan data yang lebih akurat," ujar Teguh rilis yang dikutip Batamnews.co.id, Selasa 6 Juni 2023.

Saat dihubungi batamnews.co.id Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ini, enggan membalas pertanyaan media terkait dengan statemennya tersebut.

Sementara itu dalam buku "Tanjungpinang Dalam Angka" yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang, dalam poin tiga menyampaikan bahwa metode yang digunakan BPS untuk melakukan pengumpulan data adalah, dengan cara wawancara antara petugas sensus dengan responden, dan juga melalui e-census. 

Dan pencatatan penduduknya menggunakan konsep usual residence, yaitu konsep di mana penduduk biasa bertempat tinggal.

Bagi penduduk yang bertempat tinggal tetap dicacah di mana mereka biasa tinggal, sedangkan untuk penduduk yang tidak bertempat tinggal, tetap dicacah di tempat di mana mereka ditemukan petugas sensus pada malam ‘Hari Sensus’. 

Termasuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap adalah, tuna wisma awak kapal berbendera Indonesia, penghuni perahu/rumah apung, masyarakat terpencil/terasing, dan pengungsi.

Bagi mereka yang mempunyai tempat tinggal tetap dan sedang bepergian ke luar wilayah lebih dari enam bulan, tidak dicacah di tempat tinggalnya, tetapi dicacah di tempat tujuannya. 

Pada tahun yang tidak dilaksanakan sensus penduduk, data kependudukan diperoleh dari hasil proyeksi penduduk.

Proyeksi penduduk merupakan suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen perubahan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi.

Proyeksi penduduk Indonesia 2010–2035 menggunakan data dasar penduduk asil SP2010.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews