Kekurangan Listrik Mengancam Batam: Ini Jawaban PLN Batam

Kekurangan Listrik Mengancam Batam: Ini Jawaban PLN Batam

Krisis listrik mengancam kota industri Batam, hal ini disebabkan adanya perbaikan dari salah satu pembangkit (ilustrasi)

Batam, Batamnews - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan adanya krisis listrik di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, dalam beberapa minggu terakhir. 

Kurangnya pasokan listrik tersebut bahkan memaksa PLN Batam meminta pelanggan untuk menggunakan genset berbahan bakar minyak (BBM) sebagai alternatif.

Baca juga: Pemerintah Dukung PT PLN Batam Tingkatkan Keandalan Sistem dengan Mensahkan RUPTL PT PLN Batam 2023-2032

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu, menyebutkan bahwa cadangan listrik di PLTU Tanjung Kusam yang memiliki daya 2 x 55 megawatt telah menipis.

"Beberapa hari terakhir, situasi listrik di Batam sangat terasa. Pembangkit PLTU Tanjung Kasam mengalami gangguan pekan lalu dengan kehilangan 55 MW daya, membuat margin cadangan (daya pembangkit tersedia) semakin tipis. Sebagai solusi, PLN Batam meminta pelanggan yang memiliki genset, dengan bantuan BBM dari PLN Batam, untuk menggunakan genset tersebut. Tentu ini bukan kondisi yang sehat," ungkapnya dalam siaran di kanal YouTube Ditjen Gatrik, Jumat (26/5).

Baca juga: YLKB: PLN Batam Terus Berupaya Maksimal dalam Menangani Perbaikan Pembangkit

Menanggapi hal ini, dalam keterangan tertulis, Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam, Hamidi Hamid, menjelaskan bahwa pihaknya sedang melakukan upaya pemulihan pasokan listrik yang terganggu akibat masalah di salah satu pembangkit swasta atau Independent Power Producer (IPP).

PLN Batam berkolaborasi dengan para pelanggan captive power untuk mengaktifkan pembangkit cadangan yang dimiliki.

Hamidi menegaskan bahwa upaya pemulihan pembangkit yang sedang dilakukan tidak akan mengganggu pelayanan listrik bagi masyarakat umum.

Baca juga: PLN Batam Menjamin Pasokan Listrik Aman: Gangguan di PLTU Tanjungkasam Tidak Akan Menyebabkan Pemadaman

"Perbaikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) unit 2 Panaran milik Dalle Energi Batam (DEB) dengan kapasitas 38 Mega Watt (MW) membutuhkan waktu sekitar lima hari," jelasnya seperti dilansir cnnindonesia, Sabtu (27/5/2023).

Selama periode perbaikan tersebut, PLN Batam akan mengoptimalkan penggunaan pembangkit milik IPP dan semua pembangkit yang ada. Selain itu, PLN juga akan segera mengoperasikan pembangkit sewa sebesar 75 MW.

"Pada tanggal 25 Mei, ditemukan gangguan setelah dilakukan pemeriksaan dan inspeksi di PLTGU DEB 2 Panaran. Saat ini, PLN Batam terus bekerja sama dengan PT Dalle Energi Batam untuk mempercepat proses perbaikan," kata Hamidi.

Baca juga: Kondisi Dermaga Menuju Pulau Penyengat Memprihatinkan: Janji Perbaikan Belum Terealisasi

Jisman juga menyebutkan bahwa pengelolaan listrik di Batam berbeda dengan pengelolaan listrik nasional yang dilakukan oleh BUMN PT PLN (Persero).

Di Batam, pengelolaan listrik dilakukan oleh anak perusahaan PLN, yaitu PT PLN Batam, yang memiliki otonomi dalam mengelola bisnis listrik di Batam mulai dari hulu hingga hilir.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews