Dampak Mengerikan Usai Ledakan Roket Terkuat SpaceX

Dampak Mengerikan Usai Ledakan Roket Terkuat SpaceX

Kerusakan akibat ledakan roket Starship. Foto: AFP via Getty Images/PATRICK T. FALLON

Texas - Kerusakan serius timbul pasca kegagalan peluncuran Starship, roket besutan SpaceX, yang meledak. Mulai dari bongkahan beton yang beterbangan di landasan, logam bengkok, hingga terbentuknya kawah di dalam tanah.

Seperti diberitakan, SpaceX melakukan uji terbang pertama Starship, roket terbesar dan terkuat yang pernah dibuat. Namun, pasca uji terbang itu di mana Starship meledak, timbul kerusakan serius di lokasi peluncurannya di Texas.

Diberitakan News.com Australia, Kamis (27/04/2023), perbaikan kerusakan diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan dan berpotensi memperlambat pengembangan roket NASA ke Bulan.

Elon Musk selaku CEO SpaceX berkata sebelum peluncuran bahwa adalah kesuksesan jika Starship mengudara tanpa merusak landasan peluncuran. Beruntung baginya, Starship berhasil mengudara setinggi 120 meter selama empat menit sebelum akhirnya jatuh dan meledak di atas Teluk Meksiko.

Namun, dampak dari 33 mesin roket Starship terhadap daratan mungkin diremehkan para engineer SpaceX. Selama lepas landas, hujan puing terjadi hingga Teluk Meksiko, 420 meter jauhnya. Awan debu melayang di atas kota kecil beberapa kilometer jauhnya.

Kawah besar juga terbentuk akibat kekuatan roket itu. "Kekuatan mesin mungkin telah menghancurkan beton, bukan hanya mengikisnya," demikian tweet Musk di Twitter.

"Radius puing dan gangguan mungkin lebih besar dari yang diantisipasi siapa pun. Kerusakan terjadi di bagian bawah, di mana api menerpa tanah, akan memakan waktu berbulan-bulan untuk memperbaikinya," ucap Olivier de Weck selaku Profesor astronotika dan teknik MIT.

De Weck menyayangkan ketiadaan 'sistem banjir air' yang berfungsi untuk membanjiri landasan atau pad dengan air, mendinginkan dan menyerap gelombang kejut dan suara. Peluncuran di Texas juga tidak dilengkapi dengan parit api untuk menyalurkan pembuangan panas, mungkin terkait biaya yang tinggi.

Saat ini, SpaceX telah membangun plat berpendingin dan diharapkan satu hingga dua bulan ke depan, uji coba peluncuran selanjutnya bisa dilakukan.

Di pihak lain, ilmuwan Philip Metzger mengatakan jika pelat baja di permukaan landasan bisa jadi solusi yang baik. Namun masalahnya, Starship membutuhkan waktu lama untuk lepas landas sehingga tetap bisa melelehkan baja di bawahnya.

"Hal itu bisa diantisipasi dengan mengalirkan air melalui saluran di baja itu," ungkap Metzger.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews