BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Seorang pria warga negara Uni Emirat Arab ditangkap di Batam. Ia diduga sebagai terduga teroris kelas kakap. 

Pria bahkan harus diterbangkan dengan pesawat charteran milik Uni Emirat Arab melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau pada Sabtu 19 Desember lalu pukul 02.00 dini hari.

Sebuah sumber batamnews.co.id mengatakan pria tersebut merupakan terduga teroris.

“Namanya memang masuk ke dalam daftar terduga teroris seperti Umar Farouk, dia diperlakukan sama, penangkapannya pun hampir sama tanpa melalui proses yang jelas,” ujar sumber tersebut.

Saat ini kabar tersebut menjadi perbincangan hangat di dunia internasional.

Pihak Imigrasi Batam mengaku belum mengetahui detil dari penangkapan dan deportasi tersebut.

"Kita tidak tahu lebih dalam siapa pria tersebut, yang jelas orang itu diproses di Polresta karena pemalsuan dokumen," ujar Kabid Wasdakim Imigrasi Kelas I Khusus Batam Rafli, saat ditemui dikantornya, Senin (28/12/2015).

Ia mengatakan, pria warga negara Uni Emirat Arab itu kita temui di Polresta pukul 01.00 WIB dini hari. 

"Serah terimanya di Polres," kata dia.

Kemudian, setelah itu langsung menuju bandara International Hang Nadim Batam. Pada pukul 02.00 WIB pria tersebut take off dengan pesawat reguler Uni Emirat Arab.

"Sepertinya dicarterkan pesawat reguler. Tapi, kita tidak tahu siapa yang mencarterkan, kan ngga mungkin Polres yang carter," kata Rafli.

Rafli menambahkan, pria tersebut sudah lama datang ke Indonesia. "Kabarnya dari Bandung juga," ucapnya.

Sambung Rafli, deportasi pria tersebut atas permintaan di kedutaannya. "Saya yakin bukan pemerintah Indonesia yang membiayai deportasi tersebut," kata dia.

[is]