Singapura dan Malaysia Saling Klaim Empat Jenis Makanan Populer

Singapura dan Malaysia Saling Klaim Empat Jenis Makanan Populer

Empat makanan yang jadi rebutan antara Singapura dan Malaysia (Foto. Channel News Asia)

Singapura, Batamnews - Kebanggaan akan makanan lokal adalah ciri yang dimiliki oleh warga Singapura dan Malaysia. Oleh karena itu, jangan heran jika ada perdebatan ketika salah satu pihak mengklaim kepemilikan atas hidangan seperti chilli crab atau nasi lemak. Program On The Red Dot menggali asal-usul empat hidangan populer ini dan mengungkap beberapa cerita menarik.

CHILLI CRAB
Ternyata, chilli crab dapat dilacak kembali ke tahun 1950-an di Singapura dan Malaysia. Di Singapura, Cher Yam Tian dikenal sebagai pencipta versi Singapura dari hidangan ini. Bersama suaminya, mereka menjual hidangan ini dari gubuk Palm Beach Seafood. Di Malaysia, Weng Fung Seafood di Langkawi menciptakan hidangan chilli crab mereka pada tahun 1950-an. Meskipun ada perbedaan dalam cara memasak dan rasa, versi Singapura lebih dikenal secara internasional.

BAK KUT TEH
Untuk bak kut teh, ada dua jenis yaitu Teochew-style dan Hokkien-style. Teochew-style, dengan kuah yang lebih jernih dan bercitarasa lada, lebih umum ditemukan di Singapura. Sementara itu, Hokkien-style, yang mengandung rempah-rempah dan kecap manis, lebih umum dijumpai di Malaysia. Program On The Red Dot menyimpulkan bahwa bak kut teh adalah hidangan Singapura, meski keduanya memiliki asal yang sama: para migran dari Cina Selatan.

NASI LEMAK
Nasi lemak merupakan hidangan khas Malaysia. Namun, nasi lemak dan nasi uduk dari Indonesia diciptakan secara terpisah sepanjang waktu. Menurut sejarawan makanan Ahmad Najib Ariffin, keduanya diciptakan secara terpisah dan tidak berasal satu dari yang lain. Keduanya adalah hidangan Melayu dari Kepulauan Melayu. Nasi lemak di Singapura dan Malaysia memiliki berbagai variasi lauk, dan untuk beberapa orang, nasi lemak Malaysia lebih unggul karena semuanya dibuat dari bahan-bahan segar dan tidak ada yang diolah.

CENDOL

Warga Malaysia merasa tersinggung ketika CNN menyebutkan cendol sebagai hidangan dari Singapura. Bahan penting dalam cendol, seperti gula melaka, berasal dari Malaka, kota tertua di Malaysia. Cendol adalah hidangan penutup es yang terdiri dari potongan pandan jelly, santan, dan gula melaka. Di Malaka, banyak toko yang menjual cendol dan gula melaka sebagai bagian dari warisan budaya mereka. Dalam hal ini, klaim Malaysia terhadap cendol tampaknya lebih kuat karena keterkaitan erat antara hidangan tersebut dengan sejarah dan budaya Malaysia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews