Marak di Batam, Waspadai Lowongan Kerja ke Luar Negeri yang Tidak Terpercaya

Marak di Batam, Waspadai Lowongan Kerja ke Luar Negeri yang Tidak Terpercaya

Ilustrasi. net

MENCARI pekerjaan di luar negeri mungkin terdengar menarik dan menjanjikan, terutama bagi mereka yang ingin meningkatkan penghasilan mereka. Namun, ada banyak risiko yang terkait dengan mencari pekerjaan di luar negeri, terutama jika Anda tidak hati-hati dalam memilih lowongan kerja yang tepat. 

Ada banyak perusahaan nakal yang menawarkan pekerjaan palsu atau mengeksploitasi pekerja, dan Anda harus waspada dan cerdas dalam mencari pekerjaan di luar negeri. Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang pre-bunking dan bagaimana Anda dapat waspada terhadap lowongan kerja ke luar negeri yang tidak terpercaya.

Apa itu Pre-bunking?

Pre-bunking adalah konsep yang digunakan untuk merujuk pada upaya untuk mengurangi risiko penipuan atau manipulasi dengan memberikan informasi yang akurat dan mengubah persepsi yang salah. Pre-bunking bertujuan untuk mencegah orang menjadi korban penipuan atau manipulasi dengan memberikan informasi yang benar dan akurat, serta membantu orang memahami bagaimana penipuan atau manipulasi tersebut dapat terjadi.

Pre-bunking sangat penting dalam mencari pekerjaan di luar negeri, terutama karena penipuan dan manipulasi terkait lowongan kerja di luar negeri sangat umum terjadi. Pre-bunking dapat membantu Anda menjadi lebih waspada terhadap penipuan dan manipulasi, serta membantu Anda menghindari menjadi korban.

Ilustrasi.net

Sampel kasus yang menjadi perhatian di Batam:

Pada September 2022 berita heboh mengenai tujuh WNI warga Provinsi Kepulauan Riau tertahan di Kamboja. Mereka dikabarkan disekap oleh sebuah perusahaan investasi bodong di negara tersebut.

Keluarga salah satu dari tujuh WNI ini mengungkapkan kerabatnya telah berbulan-bulan berada di Kamboja dan berharap bisa dipulangkan ke Indonesia. WS, kerabat WNI ini tidak bersedia mengungkapkan identitas keluarganya yang terjebak di Kamboja dengan alasan keselamatan.

Bahkan, disebut-sebut salah satu dari ketujuh korban tersebut merupakan anak dari salah satu pengusaha terkenal di Kepulauan Riau. 

Awalnya, ia terjerumus oleh ajakan rekan-rekannya untuk bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab. Namun, terbaru mereka telah dikirim lagi ke Kamboja dan diduga menjadi korban perdagangan manusia.

Seorang warga Batam, Kepulauan Riau juga menjadi korban penyekapan sindikat perdagangan manusia. Adalah pria berinisial H, warga Batam yang menjadi korbannya.

Kepada Batamnews, adik kandung H yakni HW menceritakan nasib yang dialami oleh abangnya tersebut. Peristiwa ini bermula dari H yang berangkat bekerja di luar negeri pada 6 Februari 2022.

"Dia (H) tidak pernah bilang ke keluarga. Tiba-tiba ngomong mau berangkat bekerja di luar negeri. Tujuan kerja utamanya di Dubai, Uni Emirat Arab, bukan Kamboja," kata HW kepada Batamnews, Selasa (30/8/2022).

H berangkat ke Dubai atas ajakannya temannya dan diimingi gaji dalam jumlah besar. Mereka berangkat menuju jazirah Arab itu melalui Jakarta.

Sesampainya di Dubai, H dipekerjakan di sebuah perusahaan investasi bodong dan judi online dari China. Namun, ia hanya bertahan sebulan dengan alasan tak nyaman. "Abang saya sempat meminta untuk dipulangkan ke Indonesia," ujar HW.

Permintaan H tidak digubris oleh perusahaan itu. Selama beberapa bulan, ia bekerja sekadarnya di perusahaan tersebut. Hingga akhirnya, pada tanggal 14 Agustus 2022 , H diberangkatkan ke Kamboja bersama seorang WNI lainnya dengan dalih pindah lokasi kerja namun masih dengan perusahaan yang sama. 

HW mengatakan, bahwa berdasarkan pengakuan H, ia dipekerjakan di salah satu perusahaan investasi bodong. Sama seperti kasus yang telah dibongkar oleh Polda Kepulauan Riau beberapa waktu lalu, H juga mendapat siksaan jika bekerja tak mencapai target perusahaan.

Ilustrasi.net

"Dipukul dan terus disuruh bekerja dalam keadaan berdiri selama 12 jam," kata HW. Bersama keluarga, HW berharap pemerintah bisa mengambil tindakan atas kejadian yang dialami oleh abangnya.

Ia juga berencana melaporkan peristiwa ini ke Polda Kepri. Sejauh ini, HW dan keluarganya telah menjalin komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri RI terkait kasus penyekapan itu. 

Tentunya hal-hal seperti ini perlu kita hindari dengan mengetahui tanda-tanda lowongan kerja ke luar negeri yang tidak terpercaya

Dari hasil olah data Tim Litbang Batamnews yang diolah dari berbagai sumber, ada beberapa tanda-tanda yang dapat membantu anda mengidentifikasi lowongan kerja ke luar negeri yang tidak terpercaya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Tidak jelasnya perusahaan atau perekrut

Jika Anda menerima email atau pesan dari perusahaan atau perekrut yang tidak jelas atau tidak dikenal, maka itu bisa menjadi tanda bahwa lowongan kerja tersebut tidak terpercaya. Pastikan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut tentang perusahaan atau perekrut tersebut sebelum memberikan informasi pribadi atau mengikuti proses seleksi.

2. Tawaran gaji yang terlalu tinggi

Tawaran gaji yang terlalu tinggi dibandingkan dengan standar industri atau gaji yang biasa diterima di negara tujuan dapat menjadi tanda bahwa lowongan kerja tersebut tidak terpercaya. Pastikan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut tentang perusahaan dan gaji yang diberikan sebelum menerima tawaran tersebut.

3. Permintaan biaya atau deposit

Jika perusahaan atau perekrut meminta biaya atau deposit sebagai syarat untuk mendapatkan pekerjaan, maka itu bisa menjadi tanda bahwa lowongan kerja tersebut tidak terpercaya. Jangan pernah memberikan uang atau informasi pribadi Anda kepada perusahaan atau perekrut yang meminta biaya atau deposit sebagai syarat untuk mendapatkan pekerjaan.

4.  Informasi yang tidak jelas atau tidak akurat

Jika informasi yang diberikan tentang pekerjaan atau perusahaan tidak jelas atau tidak akurat

Hindari penipuan perdagangan orang ke luar negeri

Jangan sampai hanya gara-gara tidak mengetahui terkait sistem bekerja di luar negeri, anda menjadi korban trafficking atau Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Perdagangan orang, juga dikenal sebagai trafficking, adalah kejahatan serius yang melibatkan eksploitasi manusia untuk tujuan ekonomi atau lainnya. 

Salah satu bentuk perdagangan orang yang umum terjadi adalah perdagangan orang ke luar negeri untuk pekerjaan atau tujuan lainnya. Ada banyak kasus di mana orang-orang tertipu oleh janji-janji palsu tentang pekerjaan yang menjanjikan di luar negeri, hanya untuk menemukan diri mereka menjadi korban perdagangan orang. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang untuk mengetahui cara menghindari penipuan perdagangan orang ke luar negeri.

Beberapa cara untuk menghindari penipuan perdagangan orang ke luar negeri versi Tim Litbang Batamnews.co.id:

1. Jangan percaya pada janji yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan

Seringkali penipu akan menjanjikan pekerjaan dengan gaji yang sangat tinggi atau tunjangan besar lainnya. Namun, jika penawaran tersebut terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, maka kemungkinan besar itu hanya bohong belaka. Pastikan untuk melakukan riset dan mengetahui range gaji untuk pekerjaan yang serupa di tempat tersebut, sehingga Anda dapat menilai apakah tawaran tersebut realistis atau tidak.

2. Cari tahu tentang agen atau perusahaan perekrutan

Jangan terburu-buru dalam memilih agen atau perusahaan perekrutan. Lakukan riset terlebih dahulu tentang perusahaan tersebut, termasuk mencari ulasan online atau referensi dari teman atau keluarga. Pastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki lisensi resmi dan terdaftar di kementerian yang berwenang. Jika ada tanda-tanda kecurigaan, lebih baik hindari perusahaan tersebut.

3. Pastikan untuk memiliki kontrak yang jelas

Sebelum bekerja di luar negeri, pastikan untuk memiliki kontrak kerja yang jelas dan memahami isi kontrak tersebut. Pastikan bahwa kontrak tersebut mencakup informasi tentang gaji, jadwal kerja, cuti, dan tunjangan lainnya yang Anda terima. Jika ada informasi yang tidak jelas atau tidak masuk akal dalam kontrak, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu sebelum menandatanganinya.

4. Jangan membayar biaya yang tidak wajar

Penipu sering kali menuntut pembayaran biaya yang tidak wajar, seperti biaya pendaftaran, biaya visa atau biaya pelatihan, sebagai syarat untuk mendapatkan pekerjaan di luar negeri. Jangan membayar biaya yang tidak wajar tersebut, karena hal ini dapat menjadi tanda adanya penipuan.

5. Berbicara dengan orang-orang yang pernah bekerja di tempat tersebut

Coba cari informasi tentang pengalaman orang-orang yang pernah bekerja di tempat tersebut. Mintalah informasi tentang kondisi kerja, lingkungan kerja, dan kualitas hidup di tempat tersebut. Dengan demikian, Anda bisa menilai apakah tawaran tersebut worth it atau tidak.

6. Berhati-hati dengan janji-janji yang tidak realistis

Penipu sering kali menjanjikan sesuatu yang tidak realistis, seperti menawarkan pekerjaan di negara tertentu.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews