Bahasa Tubuh Anak yang Menunjukkan Kecerdasan Tinggi

Bahasa Tubuh Anak yang Menunjukkan Kecerdasan Tinggi

ilustrasi

Batam - Biasanya orang tua mengetahui anak miliki kecerdasan tinggi melalui hasil ujian yang didapat dari sekolah atau melakukan tes IQ. Namun, ternyata kecerdasan tinggi anak juga bisa terlihat dari bahasa tubuhnya.

Kata-kata hanya salah satu cara anak untuk berkomunikasi. Sejatinya, tubuh bisa menyampaikan pikiran dan perasaan, serta mengirimkan pesan kepada orang lain.

Bahasa tubuh seorang anak bisa menunjukkan bahwa mereka memiliki kecerdasan yang tinggi. Biasanya, mereka adalah anak-anak yang miliki kecerdasan secara emosional.

Kecerdasan tinggi dilihat dari bahasa tubuh

Ada beberapa bahasa tubuh yang menandakan anak miliki kecerdasan yang tinggi. Mengutip dari laman Fast Company, berikut ini deretannya:

1. Berjabat tangan

Jabat tangan sangat penting karena meninggalkan kesan yang akan selalu diingat. Orang-orang otomatis membuat penilaian tentang seseorang berdasarkan ketegasan jabat tangan.

Jabat tangan yang lemah berkesan kurang percaya diri. Namun, jabat tangan yang terlalu keras menandakan anak lebih agresif dan ingin menjadi dominan.

2. Postur tubuh

Duduk dan berdiri tegak sambil berbicara adalah posisi yang menandakan kekuatan. Anak yang memiliki postur tegak menandakan mereka percaya diri dan memiliki harga diri.

Anak cerdas juga selalu menunjukkan ketertarikan pada apa yang dikatakan oleh orang lain. Mereka akan menghargai setiap percakapan yang terjadi.

Sementara itu, posisi duduk dan berdiri yang terlalu bungkuk menandakan mereka kurang serius dan tidak tertarik dengan apa yang dikatakan oleh orang lain. Mereka juga kurang perhatian pada orang lain.

 

3. Kontak mata yang sesuai

Kurangnya kontak mata menimbulkan kecurigaan bahwa anak memiliki sesuatu yang disembunyikan. Ini merupakan salah satu hal yang menjadi indikator kurangnya minat atau kepercayaan diri.

Anak yang cerdas akan memandang lawan bicaranya saat bicara. Menunduk saat berbicara bisa menjadi tanda anak kurang percaya diri.

Meski begitu, anak cerdas tidak akan menatap lawan bicaranya terlalu berlebihan. Jika terjadi, ini akan membuat mereka dinilai agresif dan ingin mendominasi.

4. Ekspresi wajah

Senyuman yang alami membantu orang lain bersikap hangat. Tetapi jika memaksakan senyuman, dapat menimbulkan kecurigaan dan membuat orang yang diajak bicara mempertanyakan ketulusannya.

Biasanya anak cerdas menunjukkan ekspresi yang netral dan menyenangkan. Jika berekspresi terlalu berlebihan, justru akan membuat seseorang tidak nyaman dan menimbulkan permusuhan.

5. Memberi ruang

Ruang yang membuat seseorang nyaman saat bersama orang lain tentu bervariasi. Anak yang cerdas kerap mengetahui seberapa besar ruang yang bisa mereka berikan pada orang lain.

Ketika berdiri terlalu dekat dengan orang lain, hal ini bisa menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan menandakan keagresifan. Sementara itu, berdiri terlalu jauh menandakan anak merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews