Elon Musk Sudah Waspadai Kecerdasan Buatan

Elon Musk Sudah Waspadai Kecerdasan Buatan

Elon Musk mengibaratkan bahaya AI lebih berbahaya dari nuklir. Foto: Twitter/Istimewa

Jakarta, Batamnews - Bos Tesla dan SpaceX, Elon Musk, sering kali menyampaikan kekhawatirannya akan masa depan kecerdasan buatan atau AI. Sampai-sampai dia pernah menyatakan kalau teknologi AI lebih berbahaya ketimbang senjata nuklir.

 

"Saya sangat dekat, saya sangat dekat, dengan teknologi canggih dalam AI dan itu membuat saya takut," kata Musk dikutip dari CNBC, dilansir Sabtu (24/4/2021).

"Ini mampu melakukan jauh lebih dari yang diketahui hampir semua orang dan tingkat peningkatannya eksponensial," kata dia.

Dalam wawancara dengan New York Times, Musk menyebutkan saat ini kecerdasan buatan sudah semakin pintar, sehingga AI bisa menyusul manusia lebih cepat, yakni di 2025. Tapi dia heran masalah tersebut tidak dipahami dengan baik oleh banyak orang.

"Mengapa AI diabaikan oleh orang-orang yang sangat pintar, menurut saya, mereka tidak berpikir bahwa komputer dapat menjadi sepintar mereka. Ini sifat angkuh dan jelas salah," katanya seperti dikutip dari The Independent.

"Kita menuju situasi di mana AI jauh lebih pintar daripada manusia, dan saya pikir jangka waktunya kurang dari lima tahun dari sekarang. Tapi itu tidak berarti bahwa semuanya akan tamat dalam lima tahun mendatang. Prediksi ini hanya berarti bahwa segala sesuatunya bisa menjadi buruk, tidak stabil atau aneh," sambungnya.

Karena itu, pria berusia 49 tahun ini getol menyerukan perlu pengawasan dalam pengembangan AI. Sebab menurutnya perkembangan AI bakal bisa melampaui kemampuan manusia untuk mengelolanya dengan cara yang aman.

"Jadi tingkat peningkatannya sangat dramatis. Kita harus mencari cara untuk memastikan bahwa munculnya kecerdasan super digital adalah salah satu yang bersimbiosis dengan kemanusiaan. Saya pikir itu adalah krisis eksistensial terbesar yang kita hadapi dan yang paling mendesak," ujarnya.

Untuk melakukan hal tersebut, Musk merekomendasikan agar pengembangan kecerdasan buatan diatur.

"Saya biasanya bukan pendukung regulasi dan pengawasan. Tetapi ini adalah kasus di mana Anda memiliki bahaya yang sangat serius bagi publik," kata Musk.

Dia mengusulkan dibentuknya badan publik yang memiliki wawasan dan kemudian pengawasan untuk memastikan bahwa setiap orang mengembangkan AI dengan aman. Menurutnya ini sangat penting, karena bahaya AI jauh lebih besar daripada hulu ledak nuklir.

"Dan ingat kata-kataku, AI jauh lebih berbahaya daripada nuklir. Jauh. Jadi mengapa kita tidak memiliki pengawasan regulasi? Ini gila," tegasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews