Kopasgat TNI AU Hanya Butuh 18 Menit Evakuasi Kapolda Jambi

Kopasgat TNI AU Hanya Butuh 18 Menit Evakuasi Kapolda Jambi

Proses evakuasi Kapolda Jambi. (Foto: Dok. Istimewa via kumparan)

Jambi - Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono berhasil dievakuasi dari di Bukit Tamiai, Muara Emat, Kabupaten Kerinci pada Selasa (21/2/2023).

Lokasi itu tempat pendaratan darurat setelah helikopter yang ditumpanginya mendarat darurat pada Minggu (19/2/2023) lalu. 

Proses evakuasi ini dilakukan melalui jalur udara oleh parjurit Yonko 462 Kopasgat TNI AU. Tim evakuator hanya membutuhkan waktu 18 menit untuk mengevakuasi mantan Direktur Lalu Lintas Polda Kepulauan Riau tersebut.

Baca: Kopilot dan ADC Kapolda Jambi Berhasil Dievakuasi dari Hutan Kerinci

Dilansir kumparan, Saat evakuasi Rusdi diletakkan ke dragbar atau tandu sebelum ditarik ke helikopter NAS-332 Super Puma milik TNI AU. Selama proses evakuasi Rusdi didampingi Kopda Ahmad Novrizal yang ikut menggantung di tali.

Upaya evakuasi Rusdi tidaklah mudah. Sebab tandu yang digunakan Rusdi terus berputar saat ditarik ke helikopter.

Komandan Kopasgat Marsda TNI Taspin Hasan mengatakan peristiwa berputar itu lantaran tandu yang digunakan Rusdi miring. Tandu sengaja dikondisikan seperti itu untuk mengamankan cidera yang telah diderita Rusdi.

"Tadi saat mereka laksanakan kegiatan hoist (pengangkatan dari lokasi pendaratan darurat ke helikopter) karena kondisi kapolda itu tangannya cidera dan ada sedikit cidera di daerah tulang belakang untuk antisipasi jangan sampai bertambah cidera tersebut mereka laksanakan pada posisi yang mengamankan posisi cidera sehingga terjadi sedikit kemiringan. Tapi sudah diantisipasi dengan double safety belt," kata Taspin dikutip Batamnews, Rabu (22/2/2023).

Baca: Tunggu Evakuasi, Begini Kondisi Kapolda Jambi dkk Usai Kecelakaan Heli

Taspin mengatakan, proses pengangkatan itu memakan waktu hingga 18 menit. Kondisi korban yang terus berputar-putar selama prosesnya membuat khawatir sling akan putus, tapi hal itu tidak terjadi lantaran peralatan yang digunakan TNI AU sudah sesuai standar.

"Tadi memang terjadi putaran twist yang cukup, itu juga dikhawatirkan, untungnya peralatan tersebut, peralatan canggih dan sangat kuat, standar TNI AU untuk rescue sehingga putaran tersebut tidak memutus sling yang ada," jelas Taspin.

Selain peralatan, kemampuan prajurit Kopasgat yang melakukan evakuasi juga begitu mumpuni. Sehingga kondisi itu bisa ditangani dengan baik.

"Alhamdulillah prajurit saya sangat kuat dan militan, dan profesional. Jadi bisa atasi kepanikan terhadap putaran twist tersebut. Kalau dia panik, ya, mungkin akan terjadi cerita lain," ujar Taspin.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews