Jangan Terjebak Saham Gorengan, Kenali Ciri-Cirinya 

Jangan Terjebak Saham Gorengan, Kenali Ciri-Cirinya 

ilustrasi

Batam  - Saham gorengan merupakan saham yang kenaikan harganya direkayasa oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Saham ini juga dikelola oleh banyak orang untuk menjaga harga tetap aman.

Orang-orang yang dimaksud ini adalah mereka yang akan memainkan pergerakan saham sehingga seolah-olah saham tersebut memiliki fundamental yang bagus dan keuntungannya dapat diambil dalam jangka pendek.

Bagi anda yang telah terjebak oleh pembeli saham gorengan ini, anda tidak akan bisa menjual saham tersebut atau berpindah ke saham lainnya, sehingga nantinya anda akan mengalami kerugian.

Baca juga: Setelah Beli Twitter, Elon Musk Jual Saham Tesla

Untuk itu, kenali ciri-ciri saham gorengan agar Anda tidak terjebak.

1. Kenaikan harga saham yang meningkat luar biasa dan tidak wajar

Kenaikan harga sama memang merupakan hal yang wajar. Namun jika kenaikan dalam sehari naik 10 persen, maka hal itu dikatakan dengan kenaikan tidak wajar.

Anda diperlukan untuk berhati-hati dan memantau lebih detail lagi, jika kenaikan terlihat tidak wajar. Misal, harga pembukaan awal Rp 1000 dan penutupan Rp 1100, keunikan hanya Rp 100 per hari ini masih sangat wajar. Namun jika naik hingga 10 persen maka sudah dipastikan saham itu telah digoreng oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan hanya ingin mengambil keuntungan besar.

Baca juga: Erick Thohir dan Anindya Bakrie Resmi Jadi Pemegang Saham Mayoritas Klub Liga Inggris Oxford United

2. Volume perdagangan yang tidak sesuai

Perlu diketahui saham gorengan selalu memperhatikan volume perdagangannya daripada jenis lainnya. Tapi hal ini bukan disebabkan oleh peminatnya yang banyak, namun volume dagangnya sedang dimainkan oleh oknum tersebut.

Anehnya, oknum tersebut sengaja akan membeli saham dengan jumlah yang besar, dan itu akan membuat harga saham naik secara tinggi.

3. Penjualan yang sedikit

Penjualan saham gorengan lebih sedikit dibandingkan dengan permintaannya, inilah yang membuat saham gorengan naik signifikan. Oknum yang melakukan praktik tersebut biasanya menunggu, karena harga akan naik, dan korban akan semakin tertarik untuk membeli saham tersebut.

Selanjutnya: Dipantau oleh Emiten Baru..

 

4. Dipantau oleh emiten baru

Anda perlu mewaspadai harga saham yang terjangkau, memang biasanya harga saham terjangkau namun biasanya saham tersebut dikuasai oleh emiten baru.

5. Harga saham tinggi walaupun perusahaan rugi

Hal ini patut anda curigai, karena harga saham yang tinggi ini disebabkan oleh perusahaan dimodali oleh oknum tersebut. Maka tidak heran apabila saham tersebut selalu mengalami peningkatan padahal perusahaan sedang rugi.

Oleh karena itu, para investor pun harus mengetahui terlebih dahulu kondisi keuangan perusahaan jika hendak membeli sahamnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews