New Delhi - Mantan presiden Pakistan Pervez Musharraf meninggal di Uni Emirat Arab (UEA) pada usia 79 tahun.

Musharraf memerintah Pakistan pada 1999 dalam kudeta tak berdarah, dan mengundurkan diri sebagai presiden pada 2008.

Dia meninggalkan Pakistan pada tahun 2016 untuk perawatan medis dan telah tinggal di Dubai sejak saat itu.

Penyakit Musharraf diidentifikasi sebagai amiloidosis. Kantor berita Bernama melaporkan pada Senin (6/2/2023).

Baca: Otoritas Pakistan Blokir Wikipedia Gegara Unggah Konten 'Menjijikkan'

Para pemimpin tertinggi Pakistan, termasuk Presiden Arif Alvi dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Musharraf.

Fawad Chaudhry, pemimpin senior Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) dan mantan menteri informasi federal mengatakan meskipun Musharraf digambarkan sebagai seorang diktator, dia adalah seorang patriot dan bertindak secara demokratis saat memimpin negara dalam situasi yang sangat sulit.

"Dia memberi Pakistan kebebasan media, (dan) mempromosikan keragaman pendapat," kata Fawad.

Banyak juga yang memuji Musharraf karena telah menciptakan iklim yang ramah bisnis di negara tersebut.

Baca: Warga Pakistan Diminta Kurangi Minum Teh

Musharraf lahir pada Agustus 1943 di Delhi di British India, dan keluarganya berimigrasi ke Pakistan pada tahun 1947.

Musharraf menggulingkan perdana menteri Nawaz Sharif pada 1999 setelah Nawaz memecatnya sebagai panglima militer.

Musharraf menjabat sebagai kepala eksekutif dan memerintah selama lima tahun untuk masa jabatan kedua melalui referendum nasional yang kontroversial pada tahun 2002.