Muncul Sekali dalam 50 Ribu Tahun, Simak Cara Nonton Komet Hijau di Indonesia

Muncul Sekali dalam 50 Ribu Tahun, Simak Cara Nonton Komet Hijau di Indonesia

Komet C/2022 E3 (ZTF) difoto oleh Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) pada 16 Januari 2023. (Foto: OAIL ITERA via kumparan)

Jakarta - Komet hijau nan langka bakal melintasi bumi pada hari ini, Rabu (1/2/2023). Komet yang dikenal dengan nama C/2022 E3 (ZTF) ini muncul 50 ribu tahun sekali.

Kemunculan komet ini bisa dilihat di wilayah Indonesia. Bahkan, siapapun bisa dilihat tanpa harus menggunakan teropong maupun alat bantu lainnya.

Disitat dari kumparan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan, komet ini berada di titik paling dekat dengan Bumi pada tengah malam tanggal 1 Februari hingga dini hari 2 Februari 2023. Terdekat dari Bumi berarti ini merupakan momen terbaik untuk melihat komet ZTF.

Baca: Komet Hijau Nan Langka Bakal Muncul Esok, Terakhir Terlihat saat Zaman Batu

Komet ini diperkirakan akan melintas dekat Bumi pada 2 Februari pukul 00.32 WIB / 01.32 WITA / 02.32 WIT pada jarak 42.472.000 km dari Bumi.

Masyarakat Indonesia bisa mengamati kehadiran komet ZTF sejak 1 Februari pukul 18.30 hingga 2 Februari pukul 02.30 waktu setempat (sesuai zona waktu masing-masing) dari arah Utara dekat konstelasi Camelopardalis.

Untuk DKI Jakarta dan sekitarnya, komet ini mencapai titik tertingginya pukul 21.53 WIB dengan ketinggian 11,9 derajat. Saat mencapai titik terdekat, komet ini terlihat di arah Utara dengan ketinggian 7,4 derajat untuk DKI Jakarta dan sekitarnya. Untuk wilayah Indonesia Timur, komet akan terbenam saat mencapai titik terdekat dengan Bumi.

Komet ZTF tidak terlalu terang untuk terlihat paling menonjol di langit malam, tapi juga tidak terlalu gelap untuk butuh teleskop agar bisa terlihat. 

Baca: Muncul 50 Ribu Tahun Sekali, Komet Langka Ini Bisa Dilihat pada 1 Februari

Menurut keterangan BRIN, kecerlangan komet ini saat melintas dekat Bumi mencapai +4,94, sehingga komet bisa terlihat dengan mata telanjang untuk wilayah berpolusi cahaya sangat rendah (daerah pedalaman) hingga ringan (daerah pedesaan). 

Namun untuk untuk wilayah berpolusi cahaya sedang (daerah pinggir kota/suburban) hingga tinggi (daerah perkotaan/urban) cukup sulit mengamati komet ZTF.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews