Apa Itu Cyclopia? Heboh Bayi Bermata Satu Lahir di Yaman

Apa Itu Cyclopia? Heboh Bayi Bermata Satu Lahir di Yaman

Bayi lahir mata satu di Yaman (Foto: via Gulf News)

Batam -  Seorang ibu bernama Zahra al-Abbasi melahirkan bayi laki-laki dengan satu mata di Yaman pada Maret 2022. Sayangnya, bayi tersebut hanya bertahan tujuh jam setelah dilahirkan. Kasusnya pun membuat netizen berprasangka buruk, padahal fenomena itu adalah cacat medis yang disebut dengan cyclopia atau synophthalmia.

 

Cyclopia adalah bentuk langka dari holoprosencephaly dan merupakan kelainan bawaan (cacat lahir) yang ditandai dengan kegagalan prosencephalon embrionik untuk membagi orbit mata dengan benar menjadi dua rongga. Ini adalah ekspresi wajah yang paling parah dari sindrom holoprosencephaly.

Sanking langkanya, fenomena ini mungkin hanya terjadi pada satu dari 100.000 kelahiran bayi. Bahkan, beberapa media melaporkan kondisi ini cuma ada enam kasus di dunia dalam lima abad terakhir.

Baca juga: Video Menegangkan Evakuasi Bayi Pakai Ember Terjebak Banjir di Natuna

Dikutip dari Gulf News, bayi tersebut lahir di rumah sakit Kegubernuran Al Bayda, Yaman Tengah. "Ini adalah kasus yang sangat langka yang dikenal dalam mitologi Yunani," kata Zarai, jurnalis asal Yaman.

Tanda-tanda Cyclopia

Cyclopia biasanya berkembang antara hari ke 18 dan 28 kehamilan akibat malformasi otak bayi yang parah. Tak hanya manusia, hewan pun bisa mengalami fenomena langka ini.

Cyclopia dapat mempengaruhi struktur kepala dan wajah. Tanda cyclopia yang paling jelas adalah mata tunggal atau mata yang terbagi dalam satu rongga. Berikut tanda-tanda lainnya:

Baca juga: Indonesia Berpotensi Alami Resesi Seks, Apa Alasan Wanita Mogok Punya Bayi?

Tidak adanya hidung

Muncul belalai (struktur seperti hidung) di atas mata

Microcephaly atau kepala kecil yang tidak normal

Celah bibir atau langit-langit

Kelainan gigi dan hormonal

Gula darah rendah (hipoglikemia)

Rendahnya kadar natrium dalam darah

Kelainan kelamin

Penyebab Cyclopia

Terkait fenomena cacat lahir di yaman, pejabat setempat meyakini hal tersebut disebabkan oleh penggunaan senjata yang dilarang secara internasional dalam agresi AS-Saudi-Emirat untuk membom warga sipil di berbagai wilayah Yaman dikutip dari Saba.

 

Secara umum, ahli medis belum bisa memastikan penyebab dari cyclopia. Namun, National Organization for Rare Disorders (NORD) menyebut sepertiga bayi yang lahir dengan holoprosencephaly memiliki kelainan kromosom. Kelainan kasus yang paling sering tercatat adalah trisomi 13 atau tiga salinan kromosom 13.

Holoprosencephaly juga dapat terjadi pada sindrom Smith-Lemli-Opitz, suatu kondisi genetik langka yang memengaruhi banyak organ dan sistem tubuh. Selain itu, peneliti yakin beberapa faktor dapat meningkatkan risiko cyclopia, antara lain:

Faktor genetik

Diabetes gestasional

Infeksi selama kehamilan

Paparan sinar UV

Penggunaan alkohol dan obat-obatan tertentu selama kehamilan


Bagaimana Cyclopia Didiagnosis?

Diagnosis Cyclopia dapat dilakukan melalui USG. Agar hasilnya signifikan dokter juga menganjurkan kepada ibu hamil untuk tes MRI atau sonografi. Di negara-negara di mana wanita tidak menerima perawatan antenatal yang konsisten dan tidak menjalani diagnosis prenatal, kasus seperti itu tidak akan terdeteksi.

Tidak ada pengobatan untuk cyclopia atau bentuk lain dari holoprosencephaly. Perawatan biasanya berfokus pada mengatasi gejala dan memberikan dukungan hidup.

Cyclopia Bisa Dicegah?

Cyclopia sering menyebabkan keguguran atau lahir mati. Sebagian besar kasus cyclopia biasanya terdeteksi dini jika ibu hamil menerima perawatan prenatal yang tepat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kunjungan prenatal pertama harus dilakukan sedini mungkin pada kehamilan, sebaiknya pada trimester pertama. Penting untuk melakukan identifikasi dini terhadap kondisi yang mendasari, misalnya pencegahan sifilis kongenital, pengendalian anemia, dan pencegahan komplikasi malaria.

Perlu untuk dicatat bahwa cyclopia dapat diwariskan dan tidak terkait dengan perilaku dan gaya hidup seseorang. Kondisi tersebut diakibatkan oleh kelainan gen dan kromosom. Tes genetik sangat membantu dalam menentukan risiko anak terlahir dengan penyakit keturunan.

Pernah Terjadi di Indonesia

Kelahiran bayi bermata satu juga pernah terjadi di Indonesia. Tepatnya di Kabupaten Madina, Sumatera Utara pada 2018. Bayi tersebut hanya memiliki satu mata dan tanpa hidung. Karena kondisinya saat lahir sudah memburuk, bayi itu juga meninggal beberapa jam setelah dilahirkan.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews