Peserta Membludak, Acara Komunitas Nesia di Batam Penuh Sesak

Peserta Membludak, Acara Komunitas Nesia di Batam Penuh Sesak

Suasana di acara Dream Meeting di Da Vienna Hotel, Batam, Sabtu (12/12/2015). (foto: istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Komunitas Nesia makin meluas. Dalam acara bertajuk Dream Meeting yang digelar komunitas Nesia di Da Vienna Hotel, Batam, Kepulauan Riau pada Sabtu malam (12/12/2015), penuh sesak.

Anggota komunitas dan para undangan tampak antusias mengikuti acara dan nyaris tidak ada yang meninggalkan kursi hingga selesai. Kapasitas ruangan yang hanya 400 kursi dipadati hingga 600 orang lebih. Panitia pun menyediakan kursi tambahan.

Acara itu menghadirkan Yosafat Simamora dari Medan dan Robin Santana dari Batam. Keduanya sebagai Manager Emerald menjelaskan bagaimana sistem bisnis komunitas Nesia ini. Awalnya, keduanya memaparkan sosok Fili Muttaqien sebagai pencipta sekaligus owner Nesia. Lalu mengenai aspek legalitas bisnis tersebut yang terdaftar sebagai badan hukum di Kemenkumham RI dan alamat kantor bisnis komunitas ini.

Yosafat yang biasa disapa Yos juga menceritakan bagaimana awal mula ia bergabung. "Ini saya bawa istri saya. Awalnya, saya bangkrut dalam bisnis di Medan. Utang menumpuk sana-sini. Semua harta terjual. Tinggal satu-satunya mobil. Saat saya memutuskan ikut bisnis yang dibuat oleh Pak Fili Muttaqien ini, istri saya bilang saya gila, sesat, kena hipnotis dan sebagainya," ujar Yosafat.

Ia menyebutkan, bagi sebagian orang bisnis Nesia tidak masuk akal memberikan keuntungan satu persen satu hari. "Tapi, kenyataannya ini masuk rekening. Semua masalah saya selesai dan hidup saya berubah drastis," ujarnya.

Yos mengatakan, komunitas Nesia bukanlah money game, asuransi atau bisnis investasi. Tapi Nesia adalah bisnis komunitas yang prinsip dasarnya adalah saling bantu antar anggota komunitas. "Tagline kami, dari kita, oleh kita dan untuk kita. Uang kita tidak keluar negeri lagi," ujarnya.

Lanjutnya, komunitas Nesia mengemas sistemnya dengan sangat matang dengan sistem yang saling membantu antara komunitas.

Tujuan awal pembuatan komunitas ini adalah untuk menambahkan penghasilan orang yang bisa memberikan pemerataan ekonomi.

Ia menyebutkan Nesia mempunyai basis bisnis di dunia online dan mempunyai website jual beli di www.promonesia.com, loketnesia untuk jual pulsa, listrik, tiket pesawat, RBT yang bekerja sama dengan operator di Indonesia, penjualan buku dan sebagainya. "Kami juga sudah kerjasama dengan 4.000 UKM untuk membuat produk-produk yang bernama Nesia. Tahun 2016, kami akan launching asuransi, properti, minimarket dan sebagainya," katanya.

"Dengan banyaknya anggota komunitas, maka pasar produk Nesia akan makin laris. Makin banyak yang log in, log out di promonesia.com dan traffic nya akan naik terus. Facebook juga begitu awalnya. Tapi bisa menjaring komunitas miliaran orang. Indonesia termasuk komunitas yang terbesar di dunia. Ini yang Pak Fili Muttaqien tangkap peluangnya," sambung Robin Santana.

"Keuntungan dari semua unit bisnis itu akan dibagikan lagi ke anggota. Jadi ini punya basic bisnis yang jelas,' tegasnya.

Ia mengakui banyak yang sinis dan meragukan bisnis komunitas ini karena hanya tahu sedikit saja dan langsung memvonis. Yos menyebutkan, jika ada yang ingin bertanya atau sekadar ingin tahu, bisa menghubungi para manager atau member di kota masing-masing.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews