Korban Tragedi Kanjuruhan: Patah Tulang, Sesak Nafas

Korban Tragedi Kanjuruhan: Patah Tulang, Sesak Nafas

Korban Tragedi Kanjuruhan: Patah Tulang, Sesak Nafas (Foto: AFP via Getty Images/STR)

Malang - Tragedi Kanjuruhan menelan ratusan korban jiwa. 130 Orang tewas setelah Arema FC kontra Persebaya, luka-lukanya ada yang patah tulang, kebanyakan sesak nafas.

Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya 2-3 dalam laga Derby Jawa Timur pada lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Suporter tuan rumah yang tak terima kekalahan tim kesayangannya mengamuk selepas laga.

Para suporter masuk ke lapangan, situasi selanjutnya tidak terkendalikan. Pihak kepolisian melepas gas air mata, kemudian para penonton berdesak-desakan keluar. Di situlah bencana terjadi.

Baca juga: Mahfud Md: Tragedi Kanjuruhan Bukan Bentrok Antarsuporter

Kapolda Jawa Timur Nico Afinta mengungkapkan, para penonton yang berdesak-desakan keluar mengalami sesak nafas. Sehingga banyak, orang-orang yang tergeletak.

"Terjadi penumpukan di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas kekurangan oksigen," kata Nico saat memberikan keterangan di Mapolres Malang dikutip dari detikJatim.

"Oleh tim medis dan tim gabungan ini dilakukan upaya pertolongan yang ada di dalam stadion kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," jelasnya.

Baca juga: 7 Fakta Terbaru dari Tragedi Kanjuruhan 

Kadinkes Kabupaten Malang, Wiyanto Widodo dalam wawancara dengan CNN Indonesia membenarkan hal tersebut. Wiyanto menyebut, sesak nafas dialami paling banyak oleh para penonton di Stadion Kanjuruhan.

"Luka-lukanya memar, patah tulang beberapa, sesak nafas yang agak banyak. Luka ringan sedang berat 191," jelasnya.

Korban tewas dari Tragedi Kanjuruhan berjumlah 130 orang per update pada pukul 08.32 WIB kata Wiyanto. Masih ada sekitar 20-an orang kritis.

"Ada juga korban meninggal yang belum teridentifikasi," tutupnya.
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews