Hacker Bocorkan Surat untuk Presiden Jokowi dan Dokumen Rahasia BIN

Hacker Bocorkan Surat untuk Presiden Jokowi dan Dokumen Rahasia BIN

Pengguna Bjorka, yang mengunggah data Indihome, PLN, dan kartu SIM, mengunggah data berisi surat Presiden dan BIN yang dilabel rahasia. (Foto: Screenshoot)

Jakarta - Hacker dengan nickname Bjorka kembali mengunggah data bocor milik pemerintah RI. Kali ini berupa surat yang ditujukan kepada Presiden RI, Joko Widodo, dan dokumen BIN berlabel rahasia, pada rentang waktu 2019 hingga 2021.

Bjorka menggunggah data Presiden RI dan BIN itu ke situs Breached.to. 

Bjorka menulis bahwa data tersebut adalah dokumen transaksi rahasia yang dikirim ke Presiden termasuk yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN)

"Berisi transaksi surat tahun 2019 – 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat-surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," demikian tulis hacker Bjorka dikutip dari kumparan, Sabtu (10/9/2022).

Baca: Waduh, 1,3 Miliar Data SIM Card di Indonesia Diduga Bocor

Tertulis bahwa data tersebut berukuran 189MB uncompressed, dengan total 679.180 baris. Data memuat informasi seperti judul surat, nomor surat, pengirim, nama pegawai penerima, tanggal, dan sebagainya.

Hacker Bjorka adalah dalang di balik dugaan kebocoran 1,3 miliar data SIM card hingga kebocoran data pelanggan PLN yang ramai di Indonesia belakangan ini.

Sebelumnya, melalui grup Telegram, pengguna Bjorka sudah memberi bocoran terbaru yang akan ia rilis. Ia mengatakan bahwa kebocoran selanjutnya adalah langsung dari Presiden RI.

“Kebocoran selanjutnya akan berasal dari presiden Indonesia,” ungkapnya di grup chatting Telegram Bjorkanism, Jumat (9/9/2022). 

Screenshot obrolan Bjorka di grup Telegram-nya telah menyebar di media sosial.

Kementerian Komunikasi dan Informatika geram dengan aksi nakal hacker Bjorka yang terus mengisi isu kebocoran data di Indonesia. 

Baca: Soal Data NIK dan SIM Card yang Bocor, Kominfo Akui Ada Kemiripan

Menkominfo, Johnny G. Plate, mengingatkan publik untuk tidak menjadikan ilegal hacker sebagai pahlawan karena dapat membuat ruang digital Indonesia menjadi kotor.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews