Siap-siap! Tarif Ongkir Barang Bakal Naik 25 Persen Imbas Kenaikan Harga BBM

Siap-siap! Tarif Ongkir Barang Bakal Naik 25 Persen Imbas Kenaikan Harga BBM

Ilustrasi

Jakarta, Batamnews - Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sudah mulai dirasakan. Seperti tarif alias ongkos pengiriman (Ongkir) barang.

Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) mengungkapkan bahwa akan ada kenaikan pada tarif layanan pengiriman.

Ketua Umum DPP Asperindo, M Feriadi mengatakan, menyikapi kebijakan pemerintah yang memutuskan kenaikan harga BBM sekitar 31 persen yang berdampak kepada meningkatnya biaya operasional dari perusahaan anggota dengan tingkat kenaikan yang signifikan.

Baca juga: Harga BBM Naik, Polsek Daik Lingga Bagi-bagi Sembako ke Nelayan

Feriadi menyebut anggota Asperindo sudah menggelar rapat yang membahas kenaikan harga BBM ini.

"Melalui rapat tanggal 6 September 2022 DPP ASPERINDO memutuskan untuk merekomendasikan kepada anggota menaikkan tarif layanan pengiriman perusahaan anggota sebesar minimal 25 persen," kata Feriadi dikutip dari surat pengumuman, Rabu (7/9/2022).

Dia menegaskan kepada seluruh perusahaan untuk melaksanakan keputusan DPP ASPERINDO.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspres Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma menyampaikan sebelum kenaikan harga BBM sejumlah komponen biaya telah mengalami kenaikan. Beberapa di antaranya ialah biaya transportasi udara dan biaya gudang.

Baca juga: Hanafi Ekra Desak Kebijakan Pemerintah Naikkan Harga BBM Ditinjau Ulang

"Kami sebelum adanya kenaikan BBM yang kemarin itu sudah merasakan adanya kenaikan banyak biaya ya, juga BBM. Beberapa waktu lalu sudah ada penyesuaian, ada biaya-biaya transportasi udara yang juga meningkat, biaya gudang di area-area bandara, di stasiun-stasiun yang lain," terangnya.

Di sisi lain, pihaknya juga telah meminta anggota untuk melakukan efisiensi untuk mengurangi pengeluaran. Salah satunya melalui digitalisasi.

"Digitalisasi kita mengefisienkan proses kerja kita melalui digitalisasi misalkan proses hand over barang itu nggak perlu lagi pakai paper, nggak perlu serah terima fisik, tapi digital saja," ujarnya.

"Sekarang trennya penerima oleh pelanggan itu penerima juga nggak tanda tangan basah, tapi cukup foto, kaya gitu bisa melakukan efisiensi proses kita," sambungnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews