Psikolog: Netizen Jangan Terlalu Baper Sambo Peluk Putri Candrawathi

Psikolog: Netizen Jangan Terlalu Baper Sambo Peluk Putri Candrawathi

Sambo mencium dan memeluk Putri.

Jakarta - Kini marak beredar di media sosial video Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi melakukan rekonstruksi adegan penembakan terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (Brigadir J). Namun video ini menuai kritik dan perdebatan, sebab sejumlah warganet justru meromantisisasi gestur mesra Putri terhadap Sambo. Misalnya, saat membantu Sambo mengenakan masker di lokasi rekonstruksi.

Menurut psikolog klinis dan founder dari pusat konsultasi Anastasia and Associate, Anastasia Sari Dewi, besarnya atensi masyarakat terhadap gestur romantis tersebut tak terlepas dari unsur budaya.

Sebab berbeda dengan negara-negara Barat yang menilai biasa sikap romantis di tempat publik, masyarakat di negara timur cenderung kaget dan tercuri perhatiannya ketika melihat sikap serupa. Walhasil, masyarakat mudah simpatik ketika melihat adegan romantis baik di internet maupun di film. Ditambah pada kasus pembunuhan ini, nama-nama yang terseret adalah pejabat.

Baca juga: Ferdy Sambo Menyangkal Tembak Brigadir J Saat Rekontruksi

"Seperti kasus kemarin, ini kan memang perhatiannya tinggi sekali ke situ plus ada perilaku-perilaku yang memang jarang dilihat di publik. Pejabat dengan istrinya yang menunjukkan romantisme sampai seperti itu. Sehingga ini menjadi sesuatu yang langka dan semakin menarik perhatian. Jadi kombo menarik perhatiannya," jelas Sari via detikcom, Kamis (1/9/2022).

"Di sini orang akan merasa atau berempati cukup tinggi. Mungkin akan ada beda-beda pendapat, tapi tidak menjadi aneh kalau misalkan ternyata banyak juga yang mengatakan berempati dengan yang terjadi di tersangkanya. Apalagi motifnya kemarin nggak jelas, apakah ini dari segi laki-laki atau perempuan yang membuat ini semakin runyam. Sehingga ada perasaan iba," lanjutnya.

Lebih lanjut, Sari mengingatkan para pengguna internet untuk tidak saling melempar komentar menghina. Ia khawatir, hal tersebut justru bisa menggiring opini dan memicu simpang siur informasi. Simak di halaman selanjutnya.

Baca juga: Tampak Kemewahan Isi Rumah Ferdy Sambo saat Rekonstruksi, Ada Lift hingga Koleksi Tas Mewah Milik Putri Candrawathi

 

Awas Malah Bikin Simpang Siur Informasi

Sari mengingatkan, gestur romantis layaknya yang terlihat pada video-video Sambo dan Putri Candrawathi merupakan hal biasa dalam hubungan suami-istri.

Mengikuti perkembangan kasus sembari berempati memang boleh dilakukan. Namun Sari menegaskan, penting untuk pengguna internet tidak saling menghina di kolom komentar konten-konten media sosial. Sebab selain perdebatan tidak berefek baik, sikap tersebut bisa menggiring opini publik sehingga memicu simpang siur informasi.

"Netizen lebih baik tidak bertengkar dalam kolom komentar karena toh itu hal yang biasa di antara suami-istri apalagi ada masalah. Perilaku seperti itu termasuk biasa, bukan yang berlebihan. Jadi biarkan saja. Tidak perlu bertengkar atau berdebat di situ," jelasnya.

"Tidak perlu menghina atau banyak membahas kasusnya terlalu jauh atau terlalu dalam. Karena nanti jatuhnya simpang siur menggiring opini. Cukup dipantau saja perkembangannya. Boleh berempati karena menurut saya wajar seorang manusia seperti itu," pungkas Sari.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews