Pasien Cacar Monyet Kelayapan di Kereta, Ogah Isolasi

Pasien Cacar Monyet Kelayapan di Kereta, Ogah Isolasi

Pasien cacar monyet keliaran di kereta. (Foto: Twitter/ @arturohenriques)

Jakarta - Seorang dokter menemukan pasien terinfeksi cacar monyet yang masih bepergian menggunakan transportasi umum. Padahal gejala yang muncul dari pria tersebut sudah parah dan sangat menular.

Dalam keterangannya, pasien tersebut tidak dianjurkan menjalani isolasi mandiri oleh dokternya. Ia juga merasa dirinya tidak mengidap cacar monyet sebab menurutnya penyakit tersebut hanya menyerang kelompok gay.

"Pria tersebut mengatakan kemungkinan terkena monkeypox namun dokternya tidak menyuruhnya tinggal di rumah," beber ahli bedah tersebut dikutip dari cuitannya yang viral di Twitter.

Nahasnya lagi, tampak penumpang lain tidak ambil pusing dengan keberadaaan pasien tersebut. Bahkan seorang lansia menyebut dia tak khawatir akan cacar monyet karena menganggap infeksi virus itu hanya akan menyerang kelompok LGBT.

Tidak sedikit yang menganggap monkeypox atau cacar monyet hanya menginfeksi kaum gay. Konsep ini jelas salah karena virus ini bisa menular pada siapa saja.

"Meskipun kita mungkin melihat kelompok terutama pada kelompok orang tertentu, virus tidak membedakan ras, agama, atau orientasi seksual," kata peneliti penyakit menular asal Amerika Serikat Dr Boghuma Titanji.

Penyebaran cacar monyet tidak hanya terbatas pada aktivitas seksual di kalangan homoseksual. Penularan dapat terjadi melalui kontak dekat dengan benda atau cairan tubuh yang terkontaminasi dari individu yang terinfeksi dan melalui transmisi droplet, artinya setiap orang berisiko.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews