Mas Bechi Tipu Korban Santriwati dengan Kesaktian 'Metafakta'

Mas Bechi Tipu Korban Santriwati dengan Kesaktian

Foto: Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42) (dok Istimewa)

Jakarta - Anak kiai di Jombang, DPO pencabulan Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42) memakai modus ilmu metafakta untuk melancarkan aksi bejatnya. Bechi mengklaim ilmu ini bisa ditransfer jika korbannya membuka bajunya.

Seperti dilansir dari detikJatim, Kamis (7/7/2022) Bechi terkenal memiliki ilmu metafakta. Ilmu inilah yang dijadikan modusnya dalam melakukan pencabulan hingga persetubuhan pada santriwatinya. Selain itu, Bechi juga dikenal sebagai anak band.

Baca juga: Anak Kiai Jombang DPO Pencabulan Ditemukan di Dalam Ponpes 

Foto-foto Bechi memainkan keyboard dan bersanding bersama salah satu musisi terkenal di Indonesia, beredar di medsos.

Pendamping korban, Nun Sayuti menyebut, metafakta diklaim Bechi merupakan ilmu kesaktian yang bisa menyembuhkan penyakit. Ilmu ini juga bisa mengabulkan keinginan sang pemilik hajat.

"Informasi yang saya terima dari korban atau orang-orang di sana, ilmu metafakta yang diajarkan Bechi itu ilmu kesaktian yang meliputi segala sesuatu, penyakit bisa sembuh, keinginan dengan menggunakan ilmu itu bisa tercapai," kata Nun kepada detikJatim, Rabu (6/7/2022).

Nun menyebut ilmu ini bisa disalurkan dengan berbagai cara. Salah satu yang paling terkenal yakni dengan musik. Musik metafakta ini bisa menyembuhkan penyakit karena diklaim bisa mengikat oksigen atau O2.

"Itu disalurkan melalui beberapa cara, ada yang melalui musik, ada yang melalui terapi menggunakan tongkat, dan juga ada yang melalui rokok. Ini adalah cara dia menipu korban dengan menjual metafakta, sehingga korban percaya," imbuhnya.

Sebelum mencabuli korban, Bechi melakukan modus merekrut korban menjadi salah satu tim relawan kesehatan. Relawan ini akan diajari ilmu metafakta. Ilmu ini disebut bisa digunakan untuk proses penyembuhan. Korban pun dijanjikan akan ditransfer ilmu metafakta tersebut.

"Modusnya korban dimasukkan oleh seseorang, anak buahnya tersangka untuk menjadi salah satu tim kesehatan, metafakta," kata pendamping korban Nun Sayuti.

Baca juga: Kiai Jombang Kembali Tolak Anak DPO Cabul Ditangkap, Janji Antar ke Polda

Saat seleksi tim, korban dijanjikan ditransfer ilmu. Namun, korban diminta untuk melepas semua pakaiannya agar ilmu tersebut bisa masuk. Korban sempat menolak karena hal ini tidak masuk akal.

Tetapi, Mas Bechi menegaskan jika ilmu tersebut tidak akan sampai jika korban masih mengandalkan akal atau logika. "Nah salah satu prosedurnya melalui internal interview, saat itulah terjadi pemerkosaan," imbuh Nun.

Bantahan Mas Bechi

Mas Bechi mengaku keberatan dengan status tersangka yang diberikan polisi. Dalam video live yang beredar, Mas Bechi mengaku belum pernah bertemu dengan penyidik kepolisian yang menetapkannya sebagai tersangka. Dia pun mempertanyakan bagaimana statusnya bisa menjadi tersangka, sedangkan polisi belum mendapat keterangan darinya.

 

"Kebetulan saya nggak tau (belum pernah) ketemu aja sama orangnya lo, orang-orang polisi itu lo nggak pernah saya itu (ketemu), kok dibilang tersangka itu dari mana," kata MSA dalam video yang dilihat, Rabu (29/1/2020).

Mas Bechi juga menilai tuduhan pencabulan tersebut tak pantas didapatkan. "Apalagi saya dituduh nggak-nggak, sampai nggak pantas itu, kemudian dari surat panggilan itu mereka sebar ke media-media. Padahal mereka nggak pernah ketemu saya kok, kok lucu," imbuhnya.

Mas Bechi juga sempat menyinggung dirinya bukanlah buron polisi. MSA mengaku masih beraktivitas seperti biasa di kediamannya dan tidak merasa takut karena tak bersalah.

Dia juga menyebut tak melakukan tindakan kriminal. MSA mengaku kaget tiba-tiba diperkarakan.

"Orangnya (saya) itu lo nggak buron, orangnya itu masih ada di rumah, di rumahnya itu ada. Ndak masuk akal. Saya ingatkan kepada kepolisian, dari pusat ke daerah, terutama khususnya itu Polres Jombang, saya tidak akan pernah mundur, tidak akan pernah mundur sejengkal pun karena saya bukan teroris. Saya bukan pengacau keamanan, saya bukan kriminal. La wong aku gak tau lapo-lapo kok diperkarano (La saya tidak pernah ngapa-ngapain kok diperkarakan)," paparnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews