Singapura Setujui Indonesia sebagai Sumber Baru Impor Ayam

Singapura Setujui Indonesia sebagai Sumber Baru Impor Ayam

Ilustrasi.

Singapura - Pemerintah Singapura telah menambahkan Indonesia sebagai sumber baru untuk impor ayam beku, dingin dan olahan, kata Badan Pangan Singapura (SFA) pada Kamis (30 Juni).

"Ayam dari perusahaan Indonesia yang disetujui sekarang dapat diimpor selain dari sumber yang ada seperti Brasil, Thailand dan Australia," kata SFA dikutip dari Channel News Asia, Jumat (1/7/2022).

Lebih dari 20 negara sekarang terakreditasi untuk mengekspor ayam ke Singapura, yang telah bekerja untuk mengamankan pasokan tambahan menyusul keputusan Malaysia untuk memberlakukan larangan ekspor pada 1 Juni.

Sekitar sepertiga pasokan ayam Singapura berasal dari Malaysia.

Keputusan untuk menyetujui Indonesia sebagai sumber baru impor ayam datang setelah tim Singapura mengunjungi negara itu untuk mengaudit keamanan pangan dan kontrol kesehatan hewannya.

SFA mengatakan tim mengunjungi berbagai fasilitas seperti peternakan, stasiun karantina dan laboratorium untuk lebih memahami sistem peraturan yang ada.

Ia menambahkan bahwa perusahaan dan peternakan individu perlu dievaluasi dan disetujui, dengan evaluasi dokumenter terperinci dan audit di tempat untuk verifikasi.

“Pengiriman juga akan menjalani pemeriksaan, pengambilan sampel, dan pengujian SFA pada saat impor. Ini memastikan kelangsungan strategi diversifikasi sumber SFA tanpa mengorbankan keamanan pangan,” kata badan tersebut.

Dalam sebuah posting Facebook pada hari Kamis, Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Grace Fu mencatat bahwa pasokan global akan terus menghadapi ketidakpastian dan Singapura harus siap secara psikologis untuk lebih banyak gangguan dan volatilitas harga.

"Sementara Pemerintah melakukan perencanaan jangka panjang dan tindakan proaktif untuk menjaga pasokan makanan Singapura, konsumen dan industri makanan juga memiliki peran penting," katanya.

"Dengan fleksibel dengan pilihan makanan dan bahan kami, dan beralih ke produk atau sumber alternatif bila diperlukan, kami semua dapat membantu meningkatkan ketahanan Singapura."

Indonesia, negara terbesar dan terpadat di Asia Tenggara dengan lebih dari 270 juta orang, memiliki surplus produksi ayam. 

Negara ini memproduksi 55 juta hingga 60 juta unggas per minggu, dengan surplus sekitar 15 hingga 20 persen setelah konsumsi domestik.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews