Dugaan Kartel Operator Tiket Ferry Internasional Batam, Ansar: Kita Akan Pelajari Dulu

Dugaan Kartel Operator Tiket Ferry Internasional Batam, Ansar: Kita Akan Pelajari Dulu

Gubernur Kepri Ansar Ahmad. (Foto: Juna/batamnews)

Batam, Batamnews - Tarif tiket ferry internasional tujuan Batam-Singapura sejauh ini masih jadi kontroversi. Ditambah lagi operator kapal turut disorot lantaran adanya dugaan praktik kartel dalam penetapan harga tiket itu.

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad saat dikonfirmasi soal ini mengatakan masih akan mempelajari dan menganalisa dugaan kartel oleh operator ferry internasional.

"Saya tidak tau kartel atau tidak, nanti akan analisa dulu dan pelajari supaya harganya kalau memang margin keuntungan yang diambil terlalu besar kita minta mereka turunkan lagi," kata Ansar saat ditemui Harbour Bay, Batam, Selasa (28/6/2022).

Menurutnya, saat ini yang menjadi kendala operator kapal adalah tingginya harga bahan bakar dan besarnya biaya operasional. Ia menyebut wajar jika harga tiket tersebut naik. 

"Sekarang kan sudah turun Rp 100 ribu. Pelan-pelan saja. Kan, harga BBM naik dan mereka tidak menggunakan BBM subsidi karena ini pelayaran internasional. Kita maklumi juga, jangan sampai mereka tidak ada untungnya di kapal," ujar dia.

Meski begitu, ia memastikan harga tiket perlahan-lahan bakal turun. Pihaknya mengaku sudah menyurati kembali operator kapal agar harga tiket ditekan.

Ansar juga akan mendorong pihak Pertamina agar bisa bekerjasama untuk membantu menyusibdikaan bahan bakar minyak.

"Kita akan pelajari dulu. Apakah minyak kita tidak standar atau bagaimana. Tapi, kan, Pertamina punya ISO yang baik," katanya. 

Sebelumnya, ada dugaan oleh Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah 1 yang menyatakan ada dugaan praktik kartel di Batam terkait harga tiket ferry tujuan Singapura. 

Harga tiket Batam-Singapura sempat menyentuh angka Rp 800 ribu untuk perjalanan pergi dan pulang. Kemudian harganya diturunkan menjadi Rp 700 ribu. 

Harga ini naik dua kali lipat dibanding harga sebelum pandemi yang hanya berkisar Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews