Ribuan Warga Inggris Gunakan Ganja untuk Pengobatan

Ribuan Warga Inggris Gunakan Ganja untuk Pengobatan

Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

London - Sekitar 9 ribu warga Inggris ditemukan mengonsumsi mariyuana yang diizinkan oleh undang-undang negara itu untuk tujuan medis.

The Daily Mail mengungkapkan, konsumen yakin saat merokok ganja, dapat membantu mengurangi gejala stres dan depresi yang mereka alami.

Namun, bukti yang dapat diandalkan dari uji klinis masih terbatas.

Meskipun pemerintah telah 'melegalkan' penggunaan medis obat Kelas B empat tahun lalu, dokter National Health Service (NHS) masih enggan mengizinkan penggunaan ganja karena kurangnya bukti kuat yang dikatakan dapat membantu mengobati penyakit tertentu.

Penggunaan ganja sedang meningkat menyusul keputusan Kementerian Kesehatan pada tahun 2018 untuk 'menjadwal ulang' obat setelah tinjauan menemukan 'bukti yang masuk akal' itu membantu beberapa pasien.

Saat ini, semakin banyak 'klinik ganja medis' swasta muncul untuk melayani mereka yang menderita masalah seperti nyeri kronis, kecemasan dan gangguan stres akibat trauma.

Pierre Van Weperen dari Grow Pharma, yang mendistribusikan ganja impor kepada pasien dengan resep, mengatakan kemungkinan ada 8.000 atau 9.000 pasien ganja aktif di Inggris (UK) kembali untuk mendapatkan resep setiap bulan.

“Ketika saya memulai industri ini di Inggris dua tahun lalu, hanya 80 pasien yang diberi ganja secara nasional. Jadi, kurva pertumbuhan tampaknya cukup meningkat.

"Setiap pasien harus membayar 150 hingga 200 pound (Rp 2,7 juta-Rp 3,6 juta) sebulan untuk resep ganja mereka, dan sekarang menjadi 'pasar penting' senilai sekitar 20 juta pound (Rp 364 miliar) setahun," katanya.

Kabarnya, dua pertiga dari ganja yang mendominasi pasar adalah ganja bunga utuh, yang merupakan ramuan yang biasa dijual di jalanan.

Sepertiga sisanya terdiri dari minyak ganja dan produk lain seperti tincture.

Ganja yang paling banyak diresepkan mengandung tetrahydrocannabinol (THC) dan senyawa psikoaktif alami yang merangsang pengguna.

Jika dikonsumsi secara teratur, mariyuana yang kaya THC dapat meningkatkan peluang seseorang terkena gangguan mental lima kali lipat.

Meskipun kurangnya bukti kuat yang mendukung keefektifan ganja, pasar medis berkembang pesat karena ganja sekarang dapat diresepkan untuk kondisi medis apa pun jika dokter memiliki alasan yang kuat.

Meskipun undang-undang mengizinkan penggunaan ganja, hanya 'dokter spesialis' yang diberikan izin yang secara ketat ditaati di NHS.

Klinik swasta mengambil keuntungan dengan memberikan negosiasi serendah 30 pound atau sekira Rp 500 ribu lebih.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews