Bakamla Gelar Latihan VBSS di Batam, 7 Negara Ikut Serta

Bakamla Gelar Latihan VBSS di Batam, 7 Negara Ikut Serta

Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Aan Kurnia dan Regional Program Coordinator Maritime Crime Program Asia Tenggara dan Pasifik UNODC, Shanaka Jayasekara saat peresmian tempat latihan VBSS di Batam (Foto: istimewa)

Batam, Batamnews - Tempat latihan Visit, Board, Search and Seizure (VBSS) diresmikan di Kantor Pangkalan Armada Batam, Jumat (24/6/2022). Peresmian ini dilakukan oleh Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Aan Kurnia. 

Fasilitas pelatihan maritim tersebut berupa modul kontainer ruang kelas untuk pelatihan tim VBSS dilaksanakan bersamaan dengan pembukaan pelatihan terkoordinasi VBSS berskala internasional.

Tempat latihan maritim tersebut merupakan kerjasama Bakamla RI dengan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) atau Kantor PBB Urusan Obat-obatan dan Kejahatan, untuk menyiapkan dan membangun kapasitas untuk menghadapi berbagai ancaman maritim.

Aan menyampaikan pihaknya akan menjadikan program pelatihan VBSS yang komprehensif sebagai kegiatan rutin dan menjadikannya sebagai pusat latihan bersama. 

“Nanti dari K/L lain dapat menggunakan sarana dan prasarana pelatihan yang ada di Batam" ujar Aan dalam siaran pers yang diterima Batamnews, Sabtu (25/6/2022). 

Sementara itu, Regional Program Coordinator Maritime Crime Program Asia Tenggara dan Pasifik UNODC, Shanaka Jayasekara berharap Maritime Training Facility ini akan menjadi pusat fasilitas latihan regional untuk Tim VBSS.

“Kami sangat senang berpartner dengan Bakamla, RI sebuah coastguard dari negara kepulauan terbesar didunia untuk membangun fasilitas pelatihan maritim di Batam,” kata Dia.

Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan pembukaan pelatihan terkoordinasi VBSS Internasional yang diikuti secara langsung dan virtual oleh peserta. 

Latihan VBSS merupakan program kerjasama Bakamla RI dengan UNODC yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tim pemeriksa kapal dalam mengantisipasi berbagai bentuk kejahatan maritim.

"Ancaman kejahatan maritim yang semakin kompleks sebagai dampak perkembangan teknologi dan globalisasi hanya bisa dihadapi dengan profesionalisme SDM", ujar Aan. 

Ia menyampaikan butuh kompetensi tinggi dari tim VBSS untuk dapat mengantisipasi tindak pelanggaran hukum di atas atau lewat kapal. 

Pelatihan terkoordinasi ini akan dilaksanakan selama 8 (delapan) tahap yang rencana akan diikuti oleh 7 (tujuh) peserta perwakilian dari Malaysia, Filipina, Srilanka, Thailand, Vietnam, dan Bangladesh.

Pembukaan pelatihan ini masuk pada tahap 1 yang akan dilaksanakan mulai tanggal 24 Juni-6 Juli 2022 yang diikuti secara langsung oleh peserta dari Indonesia dan Malaysia, serta negara lain melalui virtual. Keseluruhan latihan direncanakan selesai hingga tahap 8 pada November 2022. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews