Miris, Korban Tewas Meledaknya Kapal Dumai Line Tanpa Santunan

Miris, Korban Tewas Meledaknya Kapal Dumai Line Tanpa Santunan

Jenazah Doni Tri Hendrawan Hutajulu saat dievakuasi ke rumah sakit usai tragedi ledakan. (Foto: Batamnews)

Batam, Batamnews - Jenazah Doni Tri Hendrawan Hutajulu, korban meledaknya kapal Dumai Line 5 di wilayah perairan Sekupang, Batam dipulangkan ke kampung halamannya di Sumatera Utara, Kamis (9/6/2022) malam.

Selain menyisahkan duka, proses pemulangan jenazahnya pun penuh rintangan. Mulai dari terbenturnya dana untuk biaya di rumah sakit hingga kekurangannya dana untuk keberangkatan jenazah.

Baca juga: Fakta Tragedi Maut Meledaknya Feri Penumpang MV Dumai Line di Batam

Harapan santunan dari pihak perusahaan pun tak kunjung diberikan. tak hanya itu, bahkan dari pihak perusahaan tak satupun yang datang ke Rumah Sakit untuk memberikan bantuan keluarga korban.

Salah satu rekan korban menceritakan pengalamannya bekerja bersama Doni. Mereka bekerja selama dua tahun bersama di salah satu kapal asing milik perusahaan Singapura.

Dikatakan pria itu, Doni terbilang orang yang baik dan rajin. Tak heran, pasca terjadinya peristiwa yang dialami Doni, ia langsung terjun ke Rumah Sakit untuk melihat kondisinya.

Baca juga: MV Dumai Line 5 Meledak di Perairan Sekupang Batam, Seorang ABK Tewas 

"Sudah saya anggap kayak keluarga gegara 2 tahun saya bekerja di kapal terus berkomunikasi sama dia sepanjang hari," ujar Indra (nama samaran), Jumat (10/6/2022).

Setelah berpisah karena habisnya masa kerja di kapal sebelumnya, akhirnya Doni bergabung di kapal milik perusahaan Dumai Express dan memegang posisi pada bagian mesin (mesinis). 

Sebelumnya Doni bercerita kepadanya sempat bekerja di Kapal Dumai Line 5 yang saat ini telah menjadi abu akibat peristiwa kebakaran tersebut. Tak lama kemudian ia dipindahkan ke kapal Dumai Express 15 yang kondisi kapalnya lebih tua dibandingkan kapal Dumai Line 5. 

Saat peristiwa tersebut terjadi, berdasarkan informasi dari rekan-rekannya di kapal bahwa kapal Dumai Express 15 dan Dumai Line 5 tengah berdempetan di perairan tersebut. 

Entah apa yang dilakukan oleh kedua kapal itu sehingga Indra enggan menceritakan hal itu. Disebut-sebut karena kegiatan itulah diduga pihak perusahaan merasa kecewa dan tak mau memberikan santunan dalam bentuk apapun kepada korban. 

Baca juga: Kapal Tujuan Dumai Ramai Penumpang dari Karimun

"Saya tak mau bercerita banyak terkait kegiatan kapal itu, biarkan pihak instansi terkait melakukan tugasnya untuk penyelidikan," katanya. 

Hanya saja, Indra menyebutkan saat peristiwa nahas itu, Noozle dari selang bahan bakar terpental ke arah kening Doni ketika terjadi ledakan sehingga Doni terjatuh dan kepalanya terbentur suatu benda sehingga mengakibatkan cidera yang cukup serius pada bagian kepala belakang. 

Ironisnya, bekerja di perusahaan tersebut juga tak mendapatkan jaminan kesehatan dalam bentuk apapun. Proses jenazah saat berada di rumah sakit juga terbilang rumit.

Selanjutnya: Dana patungan rekan-rekan korban..

 

Rekan-rekan korban mengumpulkan dana pribadi hingga meminta bantuan kepada keluarga satu marganya yang berada di Batam agar dapat mengeluarkan Doni dari rumah sakit hingga memulangkannya ke kampung halamannya. 

"Saya sempat menanyakan kepada rekan-rekan satu kapal korban, mereka bilang tak punya BPJS. Bahkan tak ada santunan dan juga pihak perusahaan tak datang, jadi saya berinisiatif meminta bantuan sumbangan kepada mereka serta meminta dari keluarga tak sekandung yaitu satu marganya untuk membantu proses pemulangan jenazah," imbuhnya. 

Pihak keluarga, menurut Indra cukup pasrah menunggu kehadiran Doni di kampung halamannya. Bahkan, pihak keluarga menyebutkan bahwa di akhir tahun 2022 ini tepatnya pada bulan Desember Doni akan melangsungkan pernikahannya bersama kekasihnya yang telah lama ia kenal.

"Dia mau menikah, pertama kali saya menghubungi keluarga dan meminta bantuan mereka respon mereka hanya pasrah, tak ada biaya dan mereka menanyakan kembali kepada saya terkait santunan perusahaan," ungkapnya. 

Kapal Dumai Line 5 itu meledak dan terbakar di perairan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau. Satu orang dinyatakan tewas, satu orang hilang sedangkan 7 orang lainnya dirawat dirumah sakit BP Batam.

Kapal tersebut diduga melangsungkan kegiatan Transfer Bahan Bakar secara ilegal dengan cara Ship To Ship/STS.

Informasi yang dihimpun Batamnews, kapal tersebut melangsungkan kegiatannya dengan sebuah kapal kecil, karena tepat di sebelah kapal Dumai Line 5 terdapat kapal Dumai Express 15. 

Selang bahan bakar menumpang melewati kapal Dumai Express 15 untuk dapat mencapai kapal Dumai Line 5. Doni berada di bagian mesin Dumai Express. Dia membantu selang itu karena melewati kapalnya


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews