Hasil Survei Beri Skor Rendah Kualitas Hidup Warga Singapura

Hasil Survei Beri Skor Rendah Kualitas Hidup Warga Singapura

Patung Merlion, ikon negara Singapura. (Foto: ist)

Singapura - Kualitas hidup warga Singapura diketahui masih kalah dibandingkan dengan warga negara-negara Asia lainnya. 

Pengungkapan tersebut berdasarkan Evolutionary Wellness Study yang dilakukan oleh pemimpin industri kebugaran global, Fitness First yang melibatkan lebih dari 10.000 responden dari Singapura, Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Hong Kong.

Studi berakhir pada Oktober tahun lalu dan temuan laporan itu dirilis bulan ini.

Mengutip laporan Channel News Asia, Singapura dilaporkan mendapat skor lebih rendah dari rata-rata Asia dalam laporan tersebut.

Di peringkat keseluruhan, Singapura berada di urutan kedua terakhir dengan 69 poin, mengalahkan Hong Kong yang mendapat 67 poin.

Indonesia di peringkat pertama dengan 79 poin, disusul Thailand dengan 77 poin.

Berikut adalah beberapa fakta yang menyebabkan skor Singapura lebih rendah dari rata-rata Asia.

Selanjutnya....

 

Lebih Lelah

Studi menunjukkan hanya 55 persen orang Singapura yang energik sepanjang hari.

Studi tersebut juga menyatakan bahwa "faktor eksternal seperti kurangnya waktu dapat mencegah kelompok tersebut mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat".

Kurang tidur juga bisa menjadi salah satu penyebab kekurangan energi di kalangan warga Singapura.

Hanya 36 persen orang yang memiliki tidur yang cukup setiap malam dan sekitar sepertiga dari mereka merasa segar setelah bangun tidur.

Sebagai perbandingan, rata-rata skor Asia mencapai hampir 50 persen untuk kedua faktor tersebut.

Konsumsi Makanan Cepat Saji

Orang Singapura dilaporkan tidak makan dengan baik. Studi ini menemukan bahwa orang Singapura memiliki kebiasaan makan terburuk di antara enam negara lainnya.

Sekitar setengah dari responden mengaku mengonsumsi makanan yang belum diproses dibandingkan yang sudah diproses.

Hampir setengahnya makan makanan seimbang.

Namun, sebagian besar responden dikatakan cukup minum air putih sepanjang hari.

Sangat Tertekan

Dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, skor Singapura lebih rendah dalam hal proaktif dalam pengembangan pribadi.

Dalam hal ketahanan mental, orang Singapura dikatakan memiliki pandangan dan perasaan yang lebih negatif karena tidak mampu mengendalikan hidup.

Hampir 30 persen warga Singapura merasa tertekan dibandingkan dengan 24 persen responden di negara lain.

Berdasarkan penelitian, kelompok individu `baby boomer' berusia 55 tahun ke atas secara keseluruhan ditemukan mampu mengendalikan stres lebih baik daripada Gen Z.

Selanjutnya....

 

Tidak Cukup Waktu

Banyak orang berpikir bahwa orang Singapura menghargai penetapan tujuan dan kehidupan yang teratur, tetapi penelitian menunjukkan sebaliknya.

Hanya 66 persen orang Singapura yang menetapkan tujuan dibandingkan dengan rata-rata orang Asia yang mencapai 75 persen.

Hal ini juga menunjukkan bahwa ada beberapa orang di Singapura yang hidupnya kurang teratur daripada yang lain.

Seperti negara-negara Asia lainnya, orang Singapura juga menikmati menghabiskan waktu bersama individu yang dapat membantu mereka meningkatkan diri.

Namun, ketika mencari peluang dan cara untuk memperbaiki diri, warga dianggap tidak terlalu berhasil.

Mereka juga cenderung tidak puas dan tidak memiliki cukup waktu sepanjang hari.

Menghargai Sistem Dukungan

Menurut penelitian tersebut, orang Singapura bekerja keras untuk memperkuat hubungan pribadi meskipun sedikit kurang dari negara lain.

Sementara lebih dari 70 persen orang Singapura menggambarkan diri mereka sebagai orang yang positif, lebih dari 30 persen tidak puas dengan kehidupan mereka.

Orang Singapura juga dikatakan agak menarik diri ketika lebih dari sepertiga responden tidak suka mengenal orang baru.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews