Analisis Indikator soal Penyebab Kepuasan Jokowi Drop Jadi 58,1%

Analisis Indikator soal Penyebab Kepuasan Jokowi Drop Jadi 58,1%

Presiden Jokowi

Jakarta - Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) teranyar menurun drastis di angka 58,1%. Angka itu mengalami penurunan hingga 6% selang sebulan dari survei terakhir yakni mencapai 64,1%. Alasan utama penurunan kepuasan publik itu bersumber dari isu kenaikan harga bahan-bahan pokok.

Adalah lembaga survei Indikator Politik yang merekam data tersebut. Survei ini dilakukan pada 5-20 Mei 2022 dengan total 1.228 responden. Sampel diambil secara acak melalui telepon seluler. Sementara margin of error survei ini 2,9% dengan tingkat kepercayaan 92%.

Responden diberi pertanyaan seberapa puas responden atas kinerja Presiden Jokowi. Hasilnya, 58,1% menyatakan puas, dengan hasil sebagai berikut:

Sangat puas 8%

Cukup Puas 50,1%

Kurang puas 29,1%

Tidak puas sama sekali 6,1%

Tidak tahu 6,7%

Angka tersebut menurun dibanding survei sebelumnya pada 20-25 April 2022 yang menunjukkan adanya peningkatan terhadap kinerja Jokowi, yakni 5%, dari survei sebelumnya dengan persentase 59%.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan faktor terbesar ketidakpuasan itu datang dari isu harga kebutuhan pokok yang melonjak. Dia mengulas ketidakpuasan yang sebelumnya datang dari isu kesehatan saat kasus COVID tak terkendali dan masalah lapangan pekerjaan.

"Ada 35% masyarakat yang mengatakan tidak puas terhadap kinerja Pak Jokowi. Apa alasan utamanya, clear, masalah harga-harga kebutuhan pokok meningkat. Sebelumnya itu yang paling tinggi (faktor ketidakpuasan) seperti zaman COVID sedang merajalela itu adalah COVID. Setelah COVID mulai bisa terkendali, itu isunya yang dianggap penting dan jadi sumber ketidakpuasan adalah penciptaan lapangan pekerjaan, sekarang adalah harga pokok meningkat," kata Burhanuddin dalam konpers virtual, Minggu (15/5/2022).

Burhanuddin menyebutkan, dari seluruh responden yang memilih tak puas atas kinerja Jokowi, sebanyak 28,9% menyatakan harga-harga kebutuhan pokok meningkat, sedangkan sebesar 10,7% mengatakan bantuan tak merata.

Dia menuturkan dari 4 isu teratas yang menjadi sumber ketidakpuasan terhadap Jokowi, 3 di antaranya berkaitan dengan permasalahan minyak goreng. "4 isu teratas, 3 di antaranya berkaitan dengan isu minyak goreng," katanya.

Berikut 5 teratas alasan paling utama responden tidak puas pada kinerja presiden berdasarkan survei Indikator:

1. Harga-harga kebutuhan pokok meningkat 28,9%

2. Bantuan tidak merata 10,7%

3. Lapangan kerja/pengangguran 8,4%

4. Gagal menangani mafia minyak goreng 7,4%

5. Gagal menanggulangi pandemi COVID-19 4,5%
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews