WHO: Kasus Cokelat Kinder Berbakteri Salmonella Ditemukan di 11 Negara Eropa

WHO: Kasus Cokelat Kinder Berbakteri Salmonella Ditemukan di 11 Negara Eropa

Ilustrasi. (Foto: dreamstime)

Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa ada lebih dari 151 kasus dugaan bakteri Salmonella terkait dengan produk cokelat 'Kinder' buatan Belgia.

Menurut WHO dalam keterangannya, kasus terkait bakteri Salmonella Typhimurium diduga akibat penggunaan produk cokelat dan dilaporkan di 11 negara hingga Senin lalu, antara lain Belgia, Prancis, Jerman, Irlandia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia, Inggris dan Amerika Serikat, lapor kantor berita Xinhua.

Anak-anak di bawah usia 10 tahun juga terpengaruh dan perempuan mewakili 66 persen dari kasus yang dilaporkan.

Sebanyak 21 kasus bergejala dilaporkan, yakni 12 kasus diare berdarah dan sembilan dirawat di rumah sakit.

Baca: Satgas IDI Sorot Cokelat Kinder, Ini Efek Konsumsi Makanan Tercemar Salmonella

Tidak ada kasus kematian akibat hal ini yang dilaporkan pada Senin lalu.

Urutan genetik bakteri Salmonella dalam makanan memicu kekhawatiran bahwa patogen berasal dari tangki buttermilk di pabrik yang dijalankan oleh pembuat cokelat Ferrero, di kota Arlon, Belgia.

Menurut WHO, strain pandemi Salmonella resisten terhadap enam jenis antibiotik.

Setidaknya 113 negara di seluruh Eropa dan global telah mengimpor produk Kinder, dan peringatan global dikeluarkan oleh Jaringan Otoritas Keamanan Pangan Internasional (INFOSAN), program bersama WHO dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), pada 10 April yang mengakibatkan penarikan produk dari pasar global.

WHO menilai risiko penyebaran di kawasan Eropa dan global tergolong sedang.

Menurut WHO, gejala Salmonellosis relatif ringan dan pasien akan sembuh tanpa pengobatan khusus, dalam banyak kasus.

Namun, risiko yang lebih tinggi untuk beberapa anak dan pasien lanjut usia adalah dehidrasi dapat menjadi lebih parah dan mengancam jiwa. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews