Satgas IDI Sorot Cokelat Kinder, Ini Efek Konsumsi Makanan Tercemar Salmonella

Satgas IDI Sorot Cokelat Kinder, Ini Efek Konsumsi Makanan Tercemar Salmonella

ist

Jakarta, Batamnews - Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyoroti temuan cemaran bakteri Salmonella pada telur cokelat Kinder produksi Belgia. Menurut dokter spesialis onkologi tersebut, sebenarnya ada sejumlah makanan yang bisa tercemar Salmonella.

"Makanan, termasuk telur, ayam, dan produk susu. Tetapi buah dan sayuran juga dapat terkontaminasi jika telah bersentuhan dengan ternak, kotoran hewan atau air yang tidak diolah," terang dia dalam laman akun Twitter pribadinya, dikutip Minggu (17/4/2022).

Baca juga: Heboh Bakteri Salmonella, BPOM Setop Peredaran Kinder Joy

Prof Zubairi menekankan seseorang yang terinfeksi Salmonella biasanya mengalami gejala enam jam setelah terpapar. Umumnya mereka mengeluhkan diare dan panas selama sepekan.

"Bakteri ini salah satu yang menyebabkan penyakit demam tifoid alias tipes," jelas Prof Zubairi.

Cemaran Salmonella Mematikan?

Merujuk data AS, dirinya menyebut tipes akibat Salmonella menyebabkan kematian sekitar 400 orang per tahun. Banyak pasien dengan demam tipes harus dirawat inap.

Namun, ia menegaskan langkah pencegahan bisa dilakukan untuk menghindari infeksi Salmonella.

Baca juga: Singapura Tarik 3 Produk Cokelat Kinder karena Salmonella

"Pastikan kebersihan tangan dan peralatan dapur. Menghindari bercampur dengan makanan orang lain jika memungkinkan," katanya.

BPOM Uji Sampel

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) resmi menarik Kinder Joy dari peredaran. Meski produk Kinder Joy di Tanah Air berasal dari India berbeda dengan telur cokelat produksi Belgia cemaran Salmonella, hal ini dilakukan BPOM sebagai langkah kehati-hatian.

BPOM bakal melakukan uji sampling produk Kinder Joy di seluruh Indonesia, hasilnya diperkirakan bakal keluar di minggu ketiga April 2022.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews