5 Wilayah RI Catat Kontaminasi Air Minum E Coli Tinggi, Batam Termasuk

5 Wilayah RI Catat Kontaminasi Air Minum E Coli Tinggi, Batam Termasuk

Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

Jakarta - Tim Surveilans Direktorat Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI mengungkap hasil riset kelayakan atau kualitas air minum rumah tangga Indonesia per 2021. Ada 9.725 sampel yang dianalisis di 34 provinsi pada 34 kabupaten kota.

Jumlah minimal responden per kabupaten atau kota yang diamati sebanyak 200. Kesimpulan secara keseluruhan, cemaran terbanyak yang ditemukan di sejumlah sumber air minum setiap provinsi adalah adalah E Coli dan Total Coliform.

"Sampling yang memenuhi syarat (kualitas air minum) ternyata rendah," terang Wakil Ketua Komite Ahli Kesehatan Lingkungan Kemenkes RI Prof Dr Ignasius DA Sutapa MSc dalam agenda daring Selasa (22/3/2022).

Bahaya Kontaminasi E Coli

Dikutip dari Mayo Clinic, sebagian besar jenis bakteri E Coli sebenarnya tidak berbahaya dan menyebabkan diare yang relatif singkat. Namun, beberapa jenis E Coli ada yang bisa memicu kram perut yang parah, diare berdarah hingga muntah.

Jika usia dewasa tidak sengaja mengonsumsi E Coli dari makanan atau minuman yang terkontaminasi, biasanya kondisi akan kembali pulih selama seminggu. Sementara anak-anak dan lanjut usia (lansia) memiliki risiko besar terkena gagal ginjal yang mengancam jiwa.

Ciri-ciri terpapar E Coli

Gejala biasanya muncul satu hari setelah terpapar lebih dari seminggu, tanda dan gejalanya meliputi:

  • Diare, yang dapat berkisar dari ringan dan berair hingga parah dan berdarah
  • Kram perut, nyeri atau nyeri tekan
  • Mual dan muntah, pada beberapa orang.

Berikut provinsi yang melaporkan kontaminasi E Coli tertinggi.

  • Kabupaten Gianyar: 80,4 persen
  • Kota Banjarmasin: 77,7 persen
  • Kabupaten Sigi: 69,8 persen
  • Kota Jakarta Barat: 69,1 persen
  • Kota Batam: 65,2 persen

Ada 14 jenis sumber air minum yang digunakan masyarakat yakni air kemasan, air isi ulang, air ledeng atau perpipaan, sumur bor atau pompa, sumur gali terlindung, sumur gali tidak terlindung, mata air terlindung, mata air tidak terlindung, penampungan air hujan, air permukaan, hidran umum, terminal air, air eceran membeli atau mendatangi penjual hingga air eceran memberi atau menunggu penjual ke rumah.

Namun, tiga sumber air minum yang paling banyak dipakai yakni air isi ulang, air ledeng atau perpipaan hingga sumur bor gali terlindung.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews