BMKG: Hujan Berhenti di MotoGP Mandalika Bukan Karena Pawang Hujan

BMKG: Hujan Berhenti di MotoGP Mandalika Bukan Karena Pawang Hujan

Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat diguyur hujan lebat jelang race pertama ajang balap World Superbike (WSBK), Sabtu (20/11/2021) sore.

Jakarta, Batamnews - Hujan berhenti pada gelaran MotoGP Mandalika di Sirkuit Mandalika, Lombok, Minggu (20/3/2022) lalu, bukan karena pawang hujan. Meskipun ada momen hujan berhenti saat pawang hujan bekerja di dalam lintasan Sirkuit Mandalika, itu hanya kebetulan.

Hal tersebut disampaikan langsung Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto. Dia mengatakan bahwa hujan berhenti karena faktor durasi hujan yang sudah selesai.

"Dan buktinya, kan dari awal pawang itu sudah bekerja, tapi kan enggak berhenti juga. Artinya itu jadi sebenarnya kemarin waktu berhentinya itu bukan karena pawang hujan, karena durasi waktunya sudah selesai," kata Guswanto dikutip dari detik.com, Senin (21/3/2022).

"Kalau dilihat prakiraan lengkap di tanggal itu memang selesai di jam itu. Kira-kira jam 16.15 itu sudah selesai, tinggal rintik-rintik itu bisa dilakukan balapan kalau dilihat dari prakiraan nasional analisis dampak yang kita miliki BMKG," ucap Guswanto menambahkan.

Baca juga: Rara, `Sang Avatar` Pengendali Hujan di MotoGP Mandalika Digaji Ratusan Juta

Guwanto lantas mengatakan hujan memang bisa diatur dengan teknik modifikasi hujan. Hal itu berarti mempercepat terjadinya hujan. Namun, hal itu hanya bisa dilakukan jika terdapat awan hujan.

"Sebenarnya begini, kalau tentang modifikasi cuaca itu adalah teknologi modifikasi cuaca, yang dimaksud itu adalah mempercepat terjadinya hujan. Kan awan itu dalam membuat teknologi modifikasi cuaca itu sarat pertama adalah adanya awan hujan," ujar Guswanto.

"Kalau tidak ada awan hujan, tidak bisa. Sehingga gimana ceritanya teknologi modifikasi cuaca itu jadi, pada awan-awan tertentu awan-awan konvektif yang mengandung uap air, itu diberikan inti kondensasi, inti yang berupa ditabur NaCL, garam," sambungnya lagi.

"Dengan adanya inti kondensasi itu mempercepat untuk pembentukan awan hujan. Jadi demikian kira-kira jadi teknologi yang dimaksud adalah teknologi mempercepat terjadinya hujan. Bukan untuk menahan, bukan. Jadi mempercepat bisanya," kata Guwanto menambahkan.

 

Meski demikian, BMKG menilai pawang hujan Rara Istiati Wulandari atau akrab disapa Roro yang menjadi sorotan di MotoGP Mandalika adalah bagian dari kearifan lokal.

"Ya sebenarnya kalau dilihat pawang hujan itu adalah suatu kearifan lokal yang dimiliki masyarakat. Secara saintis itu sulit untuk dijelaskan," kata Guswanto.

BMKG sebelumnya juga telah menyampaikan prediksinya jika pada gelaran MotoGP Mandalika berpotensi diguyur hujan lebat.

"BMKG sendiri sebenarnya memiliki (prakiraan) sendiri. Kalau kita lihat fenomenanya kemarin sejak 3 hari yang lalu tanggal 17, 18, 19 (Maret) itu sudah diprakirakan BMKG, bahwa di Mandalika itu akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat," kata Guswanto.

Baca juga: Profil Rara, 'Sang Avatar' Pengendali Hujan Kontroversial di MotoGP Mandalika

"Kemudian tanggal 20 diperkirakan juga hujan lebat disertai badai petir, kenapa perkiraannya itu? Karena pada waktu itu terjadi bibit siklon tropis 93F yang dampaknya itu memberikan potensi pertumbuhan awan hujan di Mandalika," ucap Guswanto menambahkan.

Nama Rara atau Raden Roro Istiati Wulandari mulai jadi perbincangan lantaran disebut sebagai pawang hujan. Bahkan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) memberinya tenda khusus di area sirkuit.

Ketika beraksi di dalam sirkuit, Rara sempat menggunakan mangkok emas. Sembari memutar-mutarkan dan memukulkan pengaduk pada mangkok emas, ia juga melafalkan doa. Dia terlihat beraksi selama setengah jam, di pinggiran Sirkuit Mandalika.

Race MotoGP Mandalika 2022, Minggu (20/3/2022), sempat mengalami penundaan selama 75 menit dari jadwal semula karena hujan deras. Balapan akhirnya dimulai pukul 15.15 WIB setelah hujan reda.

Miguel Oliveira berhasil memenangkan balapan MotoGP Mandalika 2022 disusul Fabio Quartararo di podium kedua dan Johann Zarco di podium ketiga.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews