Kejati Kepri Didemo Massa yang Tak Puas Kasus-kasus Korupsi Mengendap

Kejati Kepri Didemo Massa yang Tak Puas Kasus-kasus Korupsi Mengendap

Unjuk rasa di depan Kejati Kepri. (Foto: Batamnews)

Tanjungpinang, Batamnews - Sejumlah massa menggelar unjuk rasa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepulauan, Senin (21/3/2022) siang.

Masa yang menamakan diri sebagai Aliansi Pengawas Kebijakan Publik Kepri ini meminta Kepala Kejaksaan Tinggi Kepri, Gerry Yasid transparan dalam penanganan kasus korupsi di Kepri.

Baca juga: Unjuk Rasa Pengungsi Afghanistan di Batam Ricuh

Hal utama yang menjadi sorotan mereka ini terkait tindak pidana korupsi terkait tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara (TPP ASN). Kasus ini menyeret nama Wali Kota Tanjungpinang, Rahma dan wakilnya Endang Abdullah.

"Kami ingin Kejati Kepri segera menuntaskan kasus korupsi, terutama TPP ASN," kata koordinator aksi, Adiya Prama Rivaldi.

Mereka juga mempertanyakan penanganan sejumlah dugaan kasus korupsi di Kepri yang mengendap. Diantaranya dugaan korupsi Perumahan DPRD Kabupaten Natuna, Korupsi Kapal Perintis KM Kawaranae di Natuna dan Korupsi Radio Bintan.

Pengunjuk rasa juga menuliskan tuntutan dan kasus-kasus tersebut di media spanduk dan kertas karton.

"Hasil penyelidikannya sudah sampai dimana? Kami minta agar hasil penyelidikan itu disampaikan," sebut Adiya.

Sayangnya keinginan mereka untuk bertemu langsung dengan Kajati Kepri tidak terwujud.

Kasi PenKum Kejati Kepri, Hadi Riyanto yang menemui para pengunjuk rasa mengatakan Gerry Yasid sedang tidak berada di tempat.

"Kita sudah menerima mereka untuk menyampaikan aspirasinya. Cuma mereka ingin bertemu dengan Kajati. Saat ini Kajati sedang berada di luar. Saya tawarkan untuk ditemui As Intel dan Tim Pidsus, tapi mereka tidak mau," kata Hadi kepada wartawan.

Baca juga: Penampakan Unjuk Rasa Ribuan Buruh di Kota Batam

Karena keinginanya tidak terpenuhi, para pengunjuk rasa kemudian membubarkan diri. Tapi mereka menyampaikan akan kembali melakukan unras lanjutan terkait tuntutan yang sama.

Aksi unjuk rasa tersebut mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian.

Ormas-ormas yang ikut melakukan Unras, adalah Gerakan Anak Melayu (Geram), Riwada, Laskar merah Putih

Perhimpunan Swadaya Masyarakat Rantau Melayu, Jaringan Pengawas Kebijakan pemerintah (JPKP), Seknas Jokowi, Gerakan Pemuda Marhaen (GPM), Gempita dan Serumpun Zuriat Laksmana.

(cr1)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews