Wabah Polio Mengancam Dunia, Kasus Muncul di Afrika

Wabah Polio Mengancam Dunia, Kasus Muncul di Afrika

Ilustrasi. (Foto: Dreamstime)

Kinshasa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan dunia sekarang menghadapi saat yang berbahaya ketika polio muncul kembali.

Seorang pejabat senior WHO mengatakan upaya saat ini sedang dilakukan untuk memvaksinasi 23 juta anak di lima negara Afrika setelah wabah polio di Malawi.

Februari lalu, Malawi mengumumkan kasus pertama virus polio liar dalam 30 tahun ketika seorang gadis berusia tiga tahun dari distrik Lilongwe lumpuh karena infeksi penyakit tersebut.

Kasus tersebut menimbulkan kekhawatiran karena Afrika akan dinyatakan bebas polio liar pada tahun 2020 dan hanya ada dua negara di dunia yang dinyatakan endemik yaitu Afghanistan dan Pakistan.

Pakistan menunjukkan satu tahun tanpa kasus pada Januari lalu.

Koordinator Polio Afrika WHO, Modjirom Ndoutabe mengatakan, meski kasus tersebut hanya terjadi di satu negara, namun negara lain juga menghadapi masalah besar.

Dia mengatakan pandemi Covid-19 dan penutupan perbatasan memperlambat upaya vaksinasi anak-anak untuk penyakit seperti polio.

"Ini adalah saat yang berbahaya," katanya kepada Reuters dalam wawancara telepon dari Brazzaville, Republik Kongo.

Hal tersebut diakui oleh Chief Executive Gavi Vaccine Alliance, Seth Berkley yang menjelaskan bahwa layanan imunisasi anak di 68 negara yang mereka dukung akan turun 4 persen pada tahun 2020.

Dia mengatakan jumlah tersebut mewakili 3,1 juta anak lainnya yang mungkin tidak terlindungi dari penyakit seperti polio, difteri, dan campak, sementara tiga juta anak di bawah umur diimunisasi dibandingkan tahun 2019.

Sebagai upaya mencegah penyebaran baru di Afrika, hampir 70 ribu vaksin oral diberikan dari rumah ke rumah di Malawi, Mozambik, Tanzania, Zambia, dan Zimbabwe untuk semua anak di bawah usia lima tahun.

Vaksinasi didanai oleh Inisiatif Pemberantasan Polio Global, kata WHO dalam sebuah pernyataan.

Di Malawi, di mana cakupan vaksin polio tinggi di atas 90 persen di sebagian besar kabupaten, tingkat wabah saat ini telah turun dua persen menurut Kepala WHO Malawi Janet Kayita.

Kayita mengatakan putaran pertama vaksinasi dimulai besok dan akan menargetkan lebih dari sembilan juta anak.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews